Renungan Harian HKBP | 16 Juni 2023
Selamat berjumpa dan salam sejahtera kembali buat Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kiranya perjumpaan kita hari ini memberikan ruang kebahagiaan buat kita semua, dimana kita akan kembali menerima dan mendengar Firman Tuhan sebagai bekal kekuatan kita dalam menjalani hidup hari ini, Jumat 16 Juni 2023. Untuk mempersiapkan hati, pikiran dan segenap hidup kita, marilah sejenak saat teduh.
Doa pembuka: Kembali kami menaikkan pujian dan rasa syukur kepadaMu ya Allah kami yang Mahakasih. Sebagaimana KasihMu yang selalu melimpah dan baru setiap hari, kami pun harus membaharui iman percaya kami setiap hari kepadaMu sebagai tanda kesetiaan kami mengikut Engkau. Jika hari ini kami beroleh kegembiraan atas segala pencapaian dan keadaan yang baik, itu semua adalah oleh kebaikanMu dan karya pemberianMu semata. Dan, ketika kami bergumul oleh keadaan sulit yang kami hadapi, itu adalah ujianMu untuk meneguhkan iman kami, karena kami tahu Engkau tidak akan pernah meninggalkan kami. Terimalah pujian dan syukur kami ini sebagai pengabdian kami atas KuasaMu karena Engkaulah sumber kehidupan kami. Kami ingin mendengar FirmanMu hari ini, berfirmanlah Engkau, kami sudah siap mendengarMu, di dalam Nama Yesus kami berdoa kepadaMu. Amin.
Ayat renungan kita hari ini tertulis dalam kitab Yeremia 32 : 40. Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.
Judul: Setia Kepada Allah
Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Janji tertinggi Allah bagi umat yang dikasihiNya adalah janji keselamatan. Tuhan sendiri tidak pernah melupakan janjiNya. Dia selalu setia dengan janji yang disampaikan kepada umatNya. Tetapi satu hal yang sangat penting kita ketahui dan kita imani bahwa Allah selalu menginginkan pertobatan bagi setiap orang untuk memperoleh janji keselamatan itu. Renungan kita hari ini mengingatkan kita kembali bahwa Allah tidak pernah membiarkan umat yang dikasihiNya. Di samping Dia mengajar melalui murka atas umat yang seringkali berpaling dariNya Dia juga memberi pengampunan dengan memalingkan jalan dan hati umatNya untuk kembali percaya kepadaNya. Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku. Hal itu disampaikan Allah kepada umat Israel melalui Nabi Yeremia yang kala itu umatnya Israel dan Yehuda tengah melakukan hal-hal jahat di mata Allah dan membangkitkan sakit hatiNya. Mereka membelakangi Aku dan tidak menghadap kepada-Ku, dan sekalipun Aku mengajar mereka, terus-menerus, tiada mereka mau mendengarkan atau menerima penghajaran. Mereka menempatkan dewa-dewa mereka yang menjijikkan di rumah yang di atasnya nama-Ku diserukan, untuk menajiskannya. Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baal di Lembah Ben-Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api, sekalipun Aku tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu tidak pernah timbul dalam hati-Ku, yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga Yehuda tergelincir ke dalam dosa (ayat 33-35).
Namun, janji keselamatan Allah itu telah tergenapi, dimana melalui proses yang sangat panjang akhirnya umatNya Israel berhasil masuk ke Tanah Perjanjian yang telah dijanjikanNya kepada nenek moyang mereka.
Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Untuk memperoleh janji keselamatan Allah setiap orang harus mampu melewati berbagai tantangan dan kesulitan hidup. Dan kita harus mampu mendengar dan merasakan tuntunan Tuhan dalam setiap keadaan kehidupan kita. Sifat manusia cenderung berbalik dan menjauh dari Tuhan serta memilih jalan lain yang dianggap lebih tepat dalam melewati segala ujian yang terjadi dalam perjalanan hidupnya seperti umat Israel dalam renungan kita hari ini. Namun, beberapa hari ini kita telah diajarkan untuk mengerti tentang hakekat mengikut Tuhan, dimana mengikut Tuhan, mengikut Yesus, bukan berarti jalan kita akan menjadi mulus-mulus saja dan terbebas dari berbagai persoalan. Justru kita harus bersiap mengahadapi tantangan yang akan datang dari dunia ini sendiri, dengan mengandalkan kekuatan yang dari Allah. Pencobaan akan selalu datang, tetapi kita percaya apa yang telah Paulus tuliskan, Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Korintus 10:13).
Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Tetaplah setia kepada Allah sebab Dia adalah setia. Sesulit apapun pencobaan yang kita alami tetaplah bersandar kepada Dia. Dialah yang akan menuntun kita ke jalan keselamatan. Mungkin banyak hal yang menjadi pergumulan di tengah kehidupan kita saat ini, seperti himpitan ekonomi, masalah pekerjaan, keluarga, sakit penyakit, kehilangan orang yang kita cintai atau sedang mengalami tekanan dari orang-orang sekitar dan lain sebagainya. Tak perlu mencari jalan lain apalagi berpaling dari Dia. Tetaplah kuat dan bersandar kepadaNya. Dia tidak akan membelakangi kita melainkan akan berbuat baik kepada kita. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak (Mazmur 37:5). Berjalanlah terus dalam kebenaran jangan menjauh dariNya. Jangan tergoda oleh rayuan-rayuan dunia, niscaya di dalam Nama Tuhan semua pasti berujung kepada kebaikan. Tujuan kita adalah keselamatan, kehidupan kekal yang telah dijanjikanNya bagi setiap orang percaya. Sebagaimana umat Israel telah sampai ke tanah perjanjian, tanah Kanaan, demikian pula kita akan sampai ke tanah perjanjian yaitu kehidupan yang kekal, keselamatan abadi. Satu hal yang Tuhan inginkan dari kita tetaplah setia kepadaNya dan takut akan Dia. Setialah mengikut Yesus, karena Dialah Allah yang menjadi jalan kebenaran bagi Kita. Tinggalkanlah segala keinginan-keinginan hatimu tetapi lakukanlah kehendakNya. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah (Ibrani 12:2). Amin.
Doa Penutup: Terima kasih atas FirmanMu ya Allah yang telah menuntun kami semakin percaya dan setia kepadaMu. Kami semakin merasakan betapa Engkau sangat mengasihi kami sebagaimana Engkau mengasihi umat pilihanMu dengan Janji Keselamatan yang telah Engkau nyatakan. Kuatkanlah kami dengan Roh KudusMu agar kami mampu setia seperti Engkau, sekalipun banyak pencobaan yang kami hadapi dalam perjalanan hidup kami. Mampukan kami untuk melakukan kehendakMu sebagai SaksiMu di dunia ini. Kami tahu, hidup ini sangat berat. Jangan biarkan kami larut hanya mencari kehidupan jasmani apalagi dalam perkembangan jaman dan teknologi seperti sekarang ini, tetapi tuntunlah kami untuk semakin mengutamakan kehidupan rohani kami, sebab kami tidak ingin kehilangan hak atas kehidupan kekal yang Engkau sediakan bagi orang-orang percaya. Seberat apapun gelombang hidup yang kami hadapi saat ini, mampukan kami bertahan hanya pada jalan yang Engkau inginkan. Ya Tuhan, saat ini kami teringat akan dosa-dosa kami. Kami orang berdosa yang hina ini datang kehadapanMu yang Kudus dan Mulia mengaku dan meminta keampunan segala dosa dan kejahatan kami. Kami sering mendukakan Tuhan oleh perkataan, pikiran dan perbuatan kami yang tidak benar. Tolonglah kami agar kami dapat bertobat dan meninggalkan segala kejahatan kami karena Yesus Kristus Anak Allah yang Tunggal dan karena namaMu yang kudus itu. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.
St. Menerwatsen Panggabean-Biro Ibadah Musik HKBP