Renungan Harian HKBP | 13 Februari 2023
Salam sejahtera buat kita semua, kiranya kasih yang dari Tuhan menyertai hidup kita hari ini. Dalam kondisi bagaimanapun kita saat ini, tetaplah bersandar kepada Tuhan, karena Dia tidak pernah meninggalkan orang-orang yang percaya kepadaNya. Percayalah Dia selalu menolong kita, sekalipun kenyataan hidup terkadang tidak seperti yang kita bayangkan. Hari ini kita akan mendengarkan FirmanNya kembali melalui Renungan Harian Departemen Marturia HKBP di hari Senin 13 Februari 2023, itulah yang menjadi pedoman kita dalam menjalani hidup hari ini. Sebelum kita mendengarkan FirmanNya baiklah kita siapkan hati kita menjadi tempat kediaman Tuhan melalui FirmanNya, kita saat teduh sejenak.
Doa Pembuka: Kami bersyukur dan memuji-muji NamaMu yang Agung ya Tuhan, Nama yang paling tinggi di atas segala Nama. Engkau Mahakuasa dan Mahakasih yang selalu membuat hidup kami cukup, karena Engkau yang mencukupkan. Kami ingin berserah secara total kepada KuasaMu karena olehMulah kami mendapat kehidupan hingga hari ini. Kami ingin mendengar Engkau melalui FirmanMu, kiranya kami dapat memahami dan menghidupi Firman yang akan kami dengar hari ini. Di dalam Nama Yesus kami berdoa kepadaMu. Amin.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Firman Tuhan yang menjadi Renungan bagi kita hari ini tertulis dalam 1 Korintus 13 : 13, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
Judul: HIDUP DALAM KASIH
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kasih menjadi ciri yang sangat dominan yang harus dimiliki seorang Kristen. Jika, kasih tidak terlihat dari pola hidup seseorang yang menamakan dirinya Kristen sesungguhnya dia tidak layak disebut sebagai orang Kristen. Karena orang Kristen ialah orang yang percaya akan kasih Allah dan Allah itu sendiri adalah Kasih. Dalam 1 Yohanes 4 : 8 dikatakan, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih”. Selain Kasih, hal yang mutlak dimiliki seorang Kristen adalah Iman dan Pengharapan. Menurut Paulus, tiga hal ini harus dimiliki oleh setiap orang yang menyatakan dirinya sebagai pengikut Kristus seperti disampaikan dalam renungan kita hari ini, yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih. Ketiga hal ini merupakan satu rangkaian yang benar-benar menjadi ketentuan mutlak untuk dihidupi oleh orang-orang percaya. Ada saling keterkaitan antara ketiga hal ini. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1). Iman menuntun kita untuk mengenal, melihat dan mengetahui segala pekerjaan Allah atas hidup kita dan menuntun kita untuk memberikan yang terbaik bagi Allah. Alkitab mencatat banyak kisah yang dituliskan Paulus dalam Kitab Ibrani tentang orang-orang yang hidup oleh imannya: Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain; Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya; Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya, dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya; Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui; Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau; Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya; dan lain-lain.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kita percaya bahwa kita dibenarkan oleh iman kepada Kristus. Kristus yang telah rela menderita sengsara di kayu salib, telah mengaruniakan keselamatan bagi orang-orang percaya. Paulus juga telah menyatakan dalam Kitab Roma 5. Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Namun, dalam renungan kita hari ini, Paulus juga menegaskan dan menggaris bawahi dari ketiga hal besar ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, yang paling besar di antaranya adalah kasih. Kita tahu bahwa dasar pengajaran Yesus Kristus adalah kasih. Mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia, sebagaimana dituliskan dalam kitab Matius: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kasih merupakan hal yang populer diperbincangkan dalam kehidupan keseharian kita. Tetapi, bagaimana kita dapat menghidupi kasih itu dengan sesungguhnya masih perlu kita dalami. Paulus dalam perikop renungan kita hari ini secara dalam menjelaskan tentang kasih yang sesungguhnya. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Dalam suratnya ke Korintus ini, Paulus juga telah menekankan agar setiap orang yang telah menerima karunia rohani dari Allah harus menggunakannya di dalam kasih. Karena apabila karunia roh tidak dilandasi dengan kasih semua akan sia-sia dan tidak akan berguna. Demikianpun dengan kita, melalui karunia rohani yang telah kita peroleh di dalam kasih oleh Kristus, kita diingatkan untuk menyatakannya dengan sunguh-sungguh, melalui pelayanan kita di manapun kita berada. Sebagaimana kasih Allah kepada kita yang kita terima di dalam Kristus melalui pengorbananNya di kayu salib, yang oleh karena dosa kita Dia rela mati demi keselamatan kita, maka, marilah kita hidup meneladani Kristus yaitu Hidup dalam Kasih, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih ya Allah Bapa yang Mahakasih. FirmanMu telah mengingatkan kami kembali untuk mengutamakan hidup dalam KasihMu, karena itulah yang terutama kami lakukan dalam pelayanan kami. Kuatkanlah kami selalu untuk memakai karunia rohani yang kami terima dari Engkau, dengan menyataknnya di dalam kasih yang dari padaMu melalui pelayanan kami, agar kehendakMu nyata dalam hidup kami. Karena, apapun yang kami dapat perbuat semuanya akan sia-sia jika kami tidak menghidupi kasih seperti yang telah Engkau nyatakan. Tuntun kami dengan RohMu, agar kami tidak hanya memikirkan bahkan mengutamakan kepentingan sendiri namun juga selalu memperhatikan kepentingan orang lain di dalam kerendahan hati kami, seperti yang Engkau perbuat. Kami berdoa untuk saudara-saudara kami yang tengah menghadapi pergumulan dan kesusahan hidup akibat bencana alam, perang dan ketidak adilan, kiranya Tuhan menguatkan mereka, agar pengharapan mereka tidak padam. Juga untuk saudara-saudara kami yang menderita dan sakit, berikan kekuatan untuk bertahan menanti penyembuhan dari Engkau dan kiranya upaya penyembuhan yang mereka lakukan dapat Engkau berkati. Semua UmatMu yang berjuang dalam pekerjaan dan pelayanannya hari ini, biarlah semuanya bekerja dengan penyertaan dan tuntunan RohMu. Ya Tuhan, kami adalah orang-orang berdosa, kami mohon pengampunanMu di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus terimalah doa kami. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, Kasih setia Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian. Amin.
(St. Menerwatsen Panggabean-Biro Ibadah Musik HKBP)