Acara Konsultasi Kemitraan HKBP Haus Vesnusberg, Bonn - Jerman
Puji dan syukur kepada Tuhan Allah pencipta semesta alam dan AnakNya Yesus Kristus Juru selamat dunia dan Roh Kudus sang pemelihara, pembimbing dan penerang. Atas kasih dan rahmat-Nya Konsultasi Kemitraan HKBP dapat berlangsung dengan baik pada tgl. 21 – 25 Mei 2023 di Haus Venusberg, Bonn-Jerman. Peserta Konsultasi dihadiri oleh 69 orang; 27 orang perwakilan HKBP, 2 orang perwakilan gereja Tanzania-Afrika, dan 30 orang dari gereja-gereja Jerman. Tema besar dalam Konsultasi Kemitraan HKBP ini diambil dari Matius 5:13-16 “Kamu adalah garam dunia, kamu adalah terang dunia” Konsultasi Kemitraan dibuka secara resmi dengan Ibadah Pembukaan dimana Pimpinan Gereja Rheinland, EKiR Pdt. Dr. Throsten Latzel sebagai penghotbah dan Pdt. Dr. Katharina Stork-Denker delegasi mitra Gereja Niederkassel dan Eben Eser sebagai liturgis. Setiap hari kegiatan dibuka dengan ibadah pagi, dilanjutkan dengan penelaahan Firman Tuhan dimana peserta dibagi dalam 8 kelompok diskusidan ditutup dengan ibadah malam. Turut hadir dalam konsultasi ini adalah Ibu Pdt. Annette Salomo, salah seorang pimpinan gereja-gereja di wilayah Westfalia yang disebut dengan EKvW.
4 Nara sumber untuk Topik Utama dan 2 Topik Terkait Isu-isu Masa Kini
Tiga topik utama adalah tema Konsultasi yang menjadi landasan semua diskusi, pemikiran, perjumpaan, tindak lanjut perjalanan dan peran kemitraan ke depan disajikan oleh Ompui Ephorus HKBP dan Kepala Departemen Koinonia HKBP. Kemudian Dr. Wibke Janssen, pimpinan gereja-gereja di Rheinland - EKiR memaparkan menjadi terang - dalam tantangan yang dihadapi gereja-gereja dan kemitraan di Jerman. Topik utama berikut terkait Konsultasi Kemitraan HKBP disajikan oleh Pdt. Volker Dally, Sekretaris Jenderal UEM. Dua topik terkait isu-isu saat ini antara lain Rasisme dan Paternalisme - Tantangan untuk Gereja-gereja dan Kemitraan disajikan oleh Pdt. Dr. Diah Ayu Krismawati, Sekretaris Eksekutif UEM untuk Regional Asia dan Climate Change and Climate Justice, Perubahan Iklim dan Keadilan Iklim oleh Dr. Sven Rudolph, dari EKvW.
Dalam konsultasi ini pembicara utama Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar dalam presentasinya dengan tema, “Salt of the Earth - Current Challenges for Churches and Partnerships in Indonesia.” Beliau menyatakan sebagai orang-orang Allah kita bersama-sama mengaku bahwa tanpa kemitraan akan sulit untuk memenuhi misi Allah di dunia ini. Kemitraan adalah Alkitabiah dapat dilihat dalam hubungan Allah Tritunggal. Dasar dan fundasi kemitraan adalah Salib dimana di bawah salib yang kaya, miskin, hitam, putih, laki-laki, perempuan, yang kuat dan yang tidak memiliki kekuatan, dsb., berkumpul dan mengalami keselamatan dari Allah. Ada lima cara/jalan menjadi garam dalam hubungannya dengan Kemitraan antara lain:
1. menyebarluaskan berita sukacita-Injil
2. Membangun Persekutuan
3. Saling mendoakan
4. Meraih/menjakau orang-orang yang membutuhkan
5. Menjadi teladan
Demikian juga Pdt. Dr. Deonal Sinaga, Kepala Departemen Koinonia HKBP dalam presentasinya: Being Salt of the Earth - Challenges for Chrushes/Partnerships: Aftermath of Covid-19 Pandemic menekankan, “Bahwa apa yang kita hadapi saat pandemi dan setelah pandemi Covid-19 adalah sebuah kairos - waktu Allah. Kita perlu bersyukur kepada Allah atas semua yang terjadi. Kita mengalami bersama dampak dari Pandemi Covid-19 tetapi saya melihat dan percaya Providentia Allah dan Rencana Allah. Allah memiliki rencana untuk kita, dalam gereja-Nya dan dalam kemitraan untuk mewujudkan Missio Dei. Peran kemitraan sangat besar dalam perjalanan gereja; kita duduk bersama, berefleksi bersama, belajar Firman Tuhan dan merayakan bersama anugerah Allah yang besar dalam hidup kita, dalam gereja kita dan dalam kemitraan. Melalui kemitraan kita saling berbagi, saling peduli, saling memperkuat, saling memenuhi dan saling memperkaya. Oleh karena itu kita bersyukur dan merayakan pengalaman dan cerita yang baik, manis dan sukses. Namun, kita juga ditantang untuk bersyukur atas kegagalan, kekecewaan dan cerita sedih karena dari kegagalan kita bisa banyak belajar.”
Setelah semua peserta dihantar dan diperlengkapi dengan Dasar yang kokoh dari Firman Tuhan dan dibawa ke dalam realita yang menjadi tantangan dan kesempatan. Kemudian para delegasi kembali ke grup untuk bersama-sama membicarakan dan mendikusikan Masa Depan Kemitraan. Hasil dan kesimpulan dari semua grup menyatakan bahwa hubungan kemitraan tetap dilanjutkan dan dikembangkan dengan melibatkan generasi muda gereja.
Seluruh kegiatan Konsultasi Kemitraan HKBP 2023 ditutup dengan Ibadah dan Perjamuan Kudus yang dipimpin oleh delegasi HKBP dan Khotbah dilayankan oleh Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar dengan Firman Tuhan dari Galatia 6:2 Bertolongtolonganlah menanggung bebanmu! Beliau memilih Firman ini sebagai refleksi dan wujud tindakannya nyata dari Tema Konsultasi Kemitraan HKBP.
Demikian Berita Acara kegiatan Konsultasi Kemitraan HKBP Tahun 2023 yang berlangsung dengan akrab, penuh dengan nyanyian, suka cita dan ungkapan syukur kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kemuliaan dan pujian hanya bagi TUHAN Allah kita. (Sekretaris mitra HKBP/Bvr. Asni Pasaribu)
Peserta Delegasi Konsulatasi Kemitraan HKBP, Pimpinan HKBP, Pimpinan gereja-gereja EKiR, dan staff Eksekutif UEM di Haus of Venusberg, Bonn
Kepala Departemen Koinonia HKBP
Being Salt of the Earth - Challenges for Churches/Partnership: Aftermath of Covid-19 Pandemic
Ephorus HKBP
Salt of the Earth - Challenges for Churches/Partnerships in Indonesia
Pdt. Dr. Wibke Janssen, EKiR
Light of the World - Current Challenges for Churches and Partnerships in Germany
Pdt. Dr. Dyah Ayu Krismawati, UEM
Being Light of the World - Challenges for Churches/Partnerships: Racism and Paternalism
Volker Dally, UEM General Secretary
Future of Partnership
Dr. Sven Rudolph, EKvW
Living Responsibly in a Globalized Society : Climate Change and Climate Justice