Renungan Harian HKBP | 15 Juni 2023
Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita menyambut firman Tuhan sebagai perenungan bagi kita pada hari Kamis, 15 Juni 2023 ini dengan penuh sukacita. Untuk itu, marilah kita terlebih dahulu bersatu di dalam doa!
Doa Pembuka: Ya Tuhan Allah, kami mengaku bahwa Tuhanlah sumber keselamatan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Betapa banyak berkat yang kami rasakan di dalam kehidupan kami dan kami bersyukur atas itu semua. Firman Tuhan yang akan kami dengarkan pada saat ini kiranya menjadi kekuatan dan penghiburan kepada umatMu ini untuk tetap bersandar dan mengandalkan Tuhan di dalam setiap kehidupan kami. Ya Tuhan, kami berdoa kepadaMu. Amin
Saudara/i, firman Tuhan pada hari ini tertulis pada Filipi 4 : 8, demikianlah bunyinya: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Nasihat adalah salah satu bagian penting untuk menguatkan, meneguhkan, bahkan dapat menjadi pegangan/petunjuk bagi orang yang mendengarnya. Nasihat yang baik dapat terlihat dari ungkapan dan pernyataan yang tulus dalam mengungkapkannya. Nasihat juga akan hidup di hati orang yang mendengarnya ketika yang memberikan nasihat itu benar telah melalui dan mengalami kehidupan bahwa apa yang ia katakan juga sesuai dengan apa yang ia lakukan, juga sebaliknya apa yang ia lakukan sesuai dengan apa yang ia katakan.
Saudara/i yang terkasih, Paulus dalam perikop ini pun menasihati jemaat yang ada di Filipi, sekalipun ia berada di dalam penjara oleh karena Kristus yang ia beritakan, tetapi oleh karena kasih karunia yang telah nyata bagi Paulus dan juga Berita tentang Injil harus tetap berdiri teguh, sehingga ia tetap memperhatikan persekutuan dan mengirimkan surat kepada jemaat yang ia kasihi. Tujuannya adalah bahwa kesudahan dari semuanya adalah keselamatan dan pertolongan dari Tuhan Yesus Kristus yang telah nyata itu yang akan dituju sekalipun penderitaan oleh karena Kristus menyebabkan kehidupan di dunia ini terasa semakin berat.
Paulus di dalam salah satu nasihatnya mengingatkan jemaat di Filipi agar sehati sepikir dan menjauhkan segala sesuatu pertentangan yang dapat mengakibatkan kehancuran persekutuan yang telah dibangun. Dan di atas dari semuanya itu, Paulus menasihati agar apapun yang dihadapi, untuk tetap di dalam sukacita di dalam Tuhan. Untuk hidup di dalam sukacita daripada Tuhan dan terhindar dari permasalahan yang membawa kepada keadaaan yang runyam dan rapuh, Paulus pun menasihatkan agar orang-orang percaya mengarahkan perhatian hati dan pikirannya kepada yang benar, mulia, adil, suci, manis, perkataan yang sedap didengar, kebajikan, dan yang patut dipuji. Sebab, itu semua adalah ciri iman bagi yang benar-benar mengikut Kristus. Paulus memberikan nasihat itu sebab ia pun telah terlebih dahulu mengalaminya dan ia membagikan pengalaman imannya melalui kata-kata atau nasihat kepada setiap orang percaya di jemaat Filipi.
Demikianlah memang sebenarnya ciri hidup orang yang beriman kepada Kristus, Kristus adalah teladan yang sejati, sebab Ia telah terlebih dahulu melewati penderitaan itu dan memberikan jalan keselamatan kepada setiap orang yang mau percaya. Dan Paulus yang memberikan nasihat itu juga telah hidup di dalam ciri hidup orang beriman yang disebutkan di atas. Saudara/i yang terkasih, marilah kita merenungkan sudah sejauh mana keberimanan kita dalam mengikut Kristus? Bagaimana ketika kehidupan kita di dalamnya terdapat banyak kesulitan, perselisihan/permasalahan, dan ancaman? Apakah kita mau hidup benar, mulia, adil, suci, manis, perkataan yang sedap didengar, hidup di dalam kebajikan dan yang patut dipuji? Marilah kita di dalam hari-hari yang masih Tuhan berikan kepada kita untuk tetap membuat keputusan yang benar dalam setiap apa yang kita lalui di dalam kehidupan kita. Amin
Doa Penutup: Ya Allah kami di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kami memuji dan memuliakan namaMu. Beri kami kekuatan yang daripadaMu ya Allah Tuhan kami, agar kami berkenan di hadapan Tuhan dan dapat menjadi pelaku firman Tuhan sebagai penolong dan pengharapan kami untuk menjalani kehidupan kami. Kami serahkan kehidupan kami kepada Tuhan, kehendakMulah yang terjadi atas kehidupan kami. Amin.
Pdt. Sahat Monang S.P. Sagala, S.Th. (Pendeta Fungsional Departemen Koinonia-Biro SMIRNA HKBP)