Renungan Harian HKBP | 8 April 2023
Syalom, selamat pagi untuk kita semuanya. Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan sukacita. Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Salam sejahtera bagi kita semua. Kita berjumpa kembali dalam renungan harian Marturia HKBP pada hari ini, Sabtu, 8 April 2023. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, marilah kita saat teduh sejenak.
Doa Pembuka: Ya Bapa, saat ini kami anak-anakMu berdoa, memohon kasih dan karuniaMu supaya Engkau selalu memberkati kami. Kami yang akan mendengar firmanMu hari ini, berserah dalam tanganMu, supaya Engkau memberikan penyertaan serta hikmat dan berkatMu. Bawalah kami untuk mengerti dan memahami FirmanMu, dan biarkan hati kami terbuka untuk menerima dan menjalankan perintahMu. Terima kasih Bapa, kiranya hanya kasih setiaMu yang menyertai kami mulai dari hari ini hingga selama-lamanya. Amin.
Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam Yohanes 4 : 24 “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran”
Judul: Menyembah Allah dalam roh dan kebenaran
Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Pada dasarnya orang Israel menjadikan bait Allah sebagai tempat suci untuk dapat beribadah. Sehingga untuk menyebah Allah orang Israel harus datang ke bait Alah. Hal yang serupa juga di mengerti oleh perempuan Samaria ketika berbicara dengan Tuhan Yesus. Perempuan Samaria berkata bahwa Yerusalem adalah pusat ibadah bangsa Yahudi. Mereka percaya bahwa ada tempat-tempat tertentu yang di kultuskan untuk menyembah Allah. Kristus membantah kepercayaan tersebut. Kristus menggambarkan ibadah yang berdasarkan Injil sebagai satu-satunya ibadah yang akan diterima Allah dan menyenangkan hatiNya. Setelah menunjukkan bahwa tempat bukan hal yang penting, Ia mulai menunjukkan apa yang perlu dan sangat mendasar yaitu kita menyembah Allah dalam roh dan kebenaran (ay. 23-24). Penekanannya bukan terletak pada tempat penyembahan kepada Allah melainkan pada sikap pikiran kita ketika menyembah Allah. Pada zaman Injil penyembahan-penyembahan benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Sebagai makhluk hidup, kita menyembah Bapa dari segala mahkluk. Sebagai orang Kristen kita menyembah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus sang Jurslamat dunia. Yang akan berubah adalah sifat penyembahan. Orang Kristen akan menyembah Allah bukan dengan menjalankann peraturan-peraturan hukum Musa, melainkan ketetapan-ketetapan rohani, yang mengandung perbuatan tubuh, tetapi lebih digerakkan dan dihidupkan dengan kuasa dan kekuatan Allah. Cara penyembahan yang ditetapkan Kristus masuk akal dan cerdas, serta dibersihkan dari segala tata cara dan upacara-upacara lahiriah yang menyebabkan penyembahan dalam Perjanjian Lama menjadi tidak jelas. Penyembahan yang ditetapkan Kristus ini disebut penyembahan yang sejati, berlawanan dengan penyembahan yang biasa ditemukan sebelumnya.
Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Penyembahan-penyembahan yang benar adalah orang-orang Kristen yang baik yang berbeda dari orang-orang munafik. Mereka semua harus dan akan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran. Ini merupakan sifat dan kewajiban mereka. Semua orang yang menyembah Allah di tuntut untuk menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Kita harus menyembah Allah dalam roh. Kita harus bergantung kepada roh Allah untuk mendapatkan kekuatan dan pertolonganNya dengan menempatkan jiwa kita di bawah pengaruh dan pekerjaanNya. Kita harus mengabdikan bagi Allah roh kita dan menggunakannya untuk melayani Allah, menyembah Dia dengan pikiran yang teguh dan kasih yang menyala-nyala, dengan sepenuh hati kita. Kadang kala kata roh dipakai untuk menyatakan sifat yang baru, sebagai lawan dari daging, yang menyatakan sifat yang rusak. Selain itu menyembah Allah dengan roh kita berarti menyembah Allah dengan rasa syukur kita. Dalam kebenaran artinya dalam ketulusan. Allah tidak hanya menuntut batin dalam penyembahan kita, melainkan harus ada kebenaran dalam batin. Kita harus lebih mempedulikan kuasa ibadah daripada segi lahiriahnya, harus mengarahkan diri pada kemuliaan Allah dan bukan supaya dilihat orang. Kita harus menghadapi Allah dengan hati yang tulus dan ikhlas.
Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Menjadi seorang penyembah sejati artinya menjadi pribadi yang memiliki siap hati yang benar dalam memulikan Tuhan. Tidak fokus pada tempat atau penyembahan saja. Menyembah Allah bisa dilakukan di mana saja. Karena Allah adalah roh dan kebenaran. Beribadah menjadi bagian dari hati seseorang, bukan praktik eksternal atau bukan secara formalitas namun menjadi kewajibann yang harus dilakukan oleh orang Kristen. Penyembahan yang benar harus ada dalam roh yakni melibatkan keseluruhan hati. Kita menyembahAllah harus di dalam kebenaran yang dimana kita membawa seluruh hidup kita untuk kita persembahkan bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. Sembahlah Allah dalam roh dan kebenaran sebab hal itulah yang dikehendaki Tuhan. Amin.
Doa Penutup: Tak henti-hentinya kami mengucapkan terima kasih kepadaMu Tuhan. Buat penyertaanMu di dalam kehidupan kami hingga pada saat ini. Kami dapat melakukan segala aktivitas kami dalam keadaan sehat dan dalam penyertaan Tuhan saja. Terima kasih Tuhan buat FirmanMu yang telah menyapa kami dan telah mengingatkan kami agar kami hidup dan menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Ajari kami selalu Tuhan bahwa Engkau ada dalam setiap waktu dan bahwa Engkau dapat disembah dimana pun kami berada. Terima kasih buat penyertaanMu yang luar biasa di dalam hidup kami. Kami serahkan seluruh hidup kami ke dalam tangan pengasihan Tuhan. Di dalam Kristus Yesus kami berdoa dan mnegucap syukur kepadaMu. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, Kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dari Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian. Amin.
C.Bvr. Esra Erni Lumaida Butarbutar, S.Ag - Biro Ibadah/ Musik HKBP