Renungan Harian HKBP | 4 Juli 2023

Sebelum mendengarkan Firman Tuhan pada hari ini, marilah kita berdoa!

Doa Pembuka: Bapa kami yang di sorga, di pagi hari ini, kami datang di hadapan-Mu dengan hati yang penuh syukur dan pengharapan. Kami merindukan kehadiran-Mu dalam hidup kami dan kami ingin memulai hari ini dengan Firman-Mu sebagai panduan kami. kami memohon agar Engkau membimbing dan memberkati kami saat kami merenungkan Firman-Mu. Bimbinglah kami untuk memahami kebenaran-kebenaran yang terkandung dalamnya dan berilah kami kebijaksanaan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kami. Engkau adalah sumber kebijaksanaan yang tak terbatas, dan kami memohon agar Engkau mengaruniakan kami pemahaman yang dalam. Terima kasih Tuhan, karena Engkau selalu setia. Kami berharap bahwa hari ini Engkau akan memberkati setiap langkah kami dan mengisi hati kami dengan sukacita dan damai sejahtera. Kiranya kami tetap teguh dalam iman dan hidup kami menjadi kesaksian hidup bagi kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

 

Firman Tuhan untuk kita pada hari ini, tertulis dalam Markus 8 : 35, demikian Firman Tuhan. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

 

Bapak ibu saudara yang terkasih, ungkapan ini mengandung makna yang dalam tentang arti sejati dari hidup yang kita jalani sebagai pengikut Kristus. Dimana kita akan merenungkan kembali panggilan Yesus kepada kita untuk memikul salib dan mengikut Dia. Mari kita bayangkan diri kita berada di sisi-sisi para murid ketika Yesus mengucapkan kata-kata itu. Mereka baru saja menyaksikan mukjizat dan mendengar ajaran-Nya yang luar biasa. Tetapi tiba-tiba, Yesus mengajak mereka untuk mempertimbangkan prioritas hidup mereka. Menyelamatkan nyawa bukan hanya tentang mempertahankan kehidupan fisik kita, tetapi lebih jauh lagi, tentang menyelamatkan jiwa kita dari dosa dan pemisahan dari Allah. Yesus ingin mengingatkan kita bahwa dunia ini adalah tempat yang sementara dan hidup ini memiliki tujuan yang lebih tinggi.

Yesus melanjutkan dengan mengatakan, "Jika ada yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, dan memikul salibnya, dan mengikut Aku" (Markus 8:34). Memikul salib bukanlah sesuatu yang mudah. Ini berarti kita harus menerima dan memilih hidup yang kudus dan berharga, meskipun itu melibatkan pengorbanan, penderitaan, dan penyangkalan diri. Yesus sendiri adalah contoh yang sempurna, Dia mengorbankan diri-Nya sendiri di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Dia mengajak kita untuk hidup dengan ketaatan kepada-Nya, menolak keinginan egois kita, dan hidup dengan memegang teguh nilai-nilai Kerajaan Allah.

Yesus menyatakan bahwa mereka yang kehilangan nyawa mereka karena Dia dan Injil akan menyelamatkannya. Ini bukan hanya tentang kehilangan nyawa secara harfiah, tetapi lebih dalam lagi, tentang menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya dan hidup dalam ketaatan dan iman kepada-Nya. Dunia mungkin menawarkan kesenangan sesaat dan kepuasan duniawi, tetapi hanya dalam memikul salib dan mengikut Yesus, kita akan menemukan hidup yang benar-benar berarti dan kehidupan kekal yang diselamatkan oleh kasih karunia-Nya. Pengorbanan dan penderitaan yang kita alami sebagai pengikut Kristus tidak akan sia-sia, karena Tuhan yang setia memberikan janji-Nya bahwa Dia akan memperlengkapi kita dan memberikan hadiah kehidupan yang kekal.

Saudara-saudara yang terkasih, panggilan Yesus untuk memikul salib dan mengikut Dia bukanlah panggilan yang ringan. Ia mengajak kita untuk hidup dengan penuh ketaatan kepada-Nya, menolak keinginan egois kita, dan hidup dengan penuh keyakinan dalam nilai-nilai Kerajaan Allah. Mengambil salib berarti kita siap menghadapi pengorbanan dan penderitaan, baik secara fisik maupun spiritual, untuk menyatakan kesetiaan kita kepada Yesus.

Melalui pengorbanan dan penderitaan kita sebagai pengikut Kristus, kita mengalami transformasi yang mendalam. Kita belajar untuk menempatkan Allah dan kehendak-Nya di atas segalanya, bahkan jika itu berarti melepaskan kenyamanan, keuntungan, atau popularitas. Kita belajar untuk hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk kemuliaan Allah dan pelayanan kepada sesama.

Dalam hidup ini, kita mungkin menghadapi situasi yang memerlukan pengorbanan yang besar. Mungkin ada tekanan untuk mengikuti arus dunia yang seringkali bertentangan dengan prinsip-prinsip iman kita. Tetapi marilah kita ingat bahwa pilihan hidup kita akan mempengaruhi takdir kekal kita. Yesus sendiri mengatakan bahwa orang yang mencoba menyelamatkan nyawanya sendiri akan kehilangan nyawanya, tetapi mereka yang kehilangan nyawanya karena Dia dan Injil, Tuhan akan menyelamatkannya.

Saudara-saudara, hidup sebagai pengikut Kristus adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga penuh kebahagiaan dan berkat. Ketika kita memilih untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya, kita akan merasakan hadirat-Nya yang memimpin, menguatkan, dan memberikan hikmat bagi kita. Dalam pengorbanan kita, kita menemukan kasih karunia-Nya yang melimpah, kebijaksanaan-Nya yang tak terhingga, dan kuasa-Nya yang ajaib. Marilah kita bersama-sama berdoa untuk mendapatkan kekuatan dan ketekunan dalam memikul salib dan mengikut Yesus. Marilah kita hidup dengan penuh keteguhan dalam nilai-nilai Kerajaan Allah dan memberikan kesaksian hidup yang membawa kemuliaan bagi-Nya. Dan pada saat yang tepat, kita akan merasakan sukacita dan penuaian yang datang dari hidup yang diselamatkan oleh kasih karunia-Nya.

Saudara-saudara yang terkasih, janganlah lelah atau kehilangan semangat dalam mengikuti Yesus. Karena dalam hidup yang fana, Yesus menjanjikan kehidupan yang sejati dan kekal. Teruslah teguh dalam iman, teruslah hidup sesuai dengan panggilan-Nya, dan pastikanlah bahwa hidup kita dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup dan suci bagi-Nya. Amin. Marilah kita berdoa!

Doa Penutup: Tuhan Allah kami. Kami bersyukur karena hari ini kami diberi kesempatan untuk mendengarkan Firman-Mu yang menegaskan pentingnya mengorbankan diri dan mengikuti Yesus Kristus. Kami memohon agar Engkau membimbing dan memperkuat kami dalam melangkah dengan iman dan kesetiaan kepada-Mu. Tuhan, kami mengakui bahwa hidup ini penuh dengan godaan dan tantangan. tetapi Firman-Mu mengingatkan kami bahwa mengikuti-Mu adalah jalan hidup yang sejati. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kekuatan dan keberanian untuk menempatkan Engkau di tempat pertama dalam hidup kami. Ya Tuhan, kami merindukan kehadiran-Mu dalam hidup kami. Kami memohon agar Engkau membimbing kami dalam setiap langkah kami, memberikan kami hikmat dan pengertian untuk membuat keputusan yang benar, dan memampukan kami untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Kiranya hidup kami menjadi cerminan kasih dan pengorbanan Yesus Kristus. kami memohon agar Engkau membantu kami untuk melepaskan diri dari keinginan-keinginan duniawi yang egois dan mengarahkan hati kami kepada hal-hal yang abadi dan kekal. Bimbinglah kami untuk mengutamakan Kerajaan-Mu dan membagikan kasih-Mu kepada sesama. Engkau berfirman bahwa siapa pun yang kehilangan hidupnya karena-Mu dan Injil, akan memperoleh hidup yang kekal. Kiranya hidup kami menjadi kesaksian hidup bagi kemuliaan-Mu.

Terima kasih, ya Tuhan, karena Engkau telah berbicara kepada kami melalui Firman-Mu hari ini. Kami memohon agar firman ini tidak hanya menjadi kata-kata belaka, tetapi menghasilkan perubahan dalam hidup kami. Bantulah kami untuk mengasihi-Mu dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kami. Dalam nama Yesus Kristus, Juruselamat kami, kami berdoa.

Anugerah dari Tuhan Yesus Kristus dan kasih karunia dari Allah dan Persekutuan dari pada Roh Kudus itulah yang menyertai kamu sekalian. Amin.


Pdt. Dedy Ritonga, S.Th (Staf di Kantor Biro TIK HKBP)

Pustaka Digital