Renungan Harian HKBP | 27 September 2023
Doa Pembuka: Syukur kami ucapkan kepadaMu Tuhan Sang Pemberi dan Pemelihara hidup kami, karena kami senantiasa merasakan berkat dan penyertaanMu dalam perjalanan hidup kami sampai saat ini. Tuhan, kami akan mendengarkan FirmanMu, kiranya berilah kami kebijaksanaan untuk dapat mengerti FirmanMu, dan dapat melakukannya dalam perjalanan hidup kami sehari-hari. Dalam Kristus Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Renungan” Mazmur 55:23
‘’Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah.’’
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, pernahkah saudara dan saudari mengalami penghianatan? Apa perasaan yang muncul setelah mengalami hal itu? Ya, mungkin akan muncul rasa kecewa, rasa sedih, terpukul, tertekan dan muncul beribu pertanyaan mengapa seseorang tersebut sanggup melakukan itu. Lalu apa yang kita lakukan untuk mengatasi semua perasaan yang muncul itu?
Bapak, Ibu dan saudara-saudari sekalian, Mazmur 55:23 berisi tentang Doa meminta tolong yang disampaikan oleh Daud kepada Tuhan. Saat itu, Daud sangat terpukul dan tertekan karena dikhianati oleh sahabat dekatnya. Daud mencoba mengatasi itu dengan menyampaikan semua keluh kesahnya hanya kepada Tuhan melalui doanya. Kita bisa melihat dalam teks ini, tersirat ungkapan kepercayaan Daud kepada Tuhan yang akan memberikan dia kekuatan dan penghiburan. Dia percaya bahwa Tuhan akan melindungi dan memberi keadilan kepada orang yang menyerahkan bebannya kepadaNya. Di tengah kemelut dan kekacauan hati yang dialami Daud, dia tidak melupakan Allah dan bersandar kepada pengertiannya sendiri. Dia dengan penuh percaya menyampaikan semuanya kepada Tuhan.
Mari kita lihat, apa yang hendak disampaikan nats ini kepada kita ‘’Ia akan memelihara engkau!’’ adalah sebuah kepastian bahwa Tuhan tidak hanya akan memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga penghiburan, ketenangan, dan perlindungan kepada orang yang mau menyerahkan bebannya kepada Tuhan. Sama seperti Daud yang menghadapi beban emosional yang sangat berat saat itu.
‘’Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah’’ yang artinya pengikut Kristus tentu harus memikul salib. Salib yang masing-masing harus kita pikul salah satunya adalah penghiatan, kekecewaan, dan kekhawatiran. Tetapi ayat ini menguatkan kita, bahwa itu semua tidak untuk selama-lamanya. Ada masanya kita akan mengalami pergumulan, tetapi ada masanya juga kita akan bersukacita karena telah berhasil melewati pergumulan itu. Bisakah orang benar itu goyah? Tentu bisa, tetapi bagaimana ketika dia goyah, tidak menjadi putus asa dan tau jalan pulang ke arah yang benar, disitulah iman percaya seseorang itu diuji. Marilah kita mengimani bahwa Allah adalah Tuhan yang selalu setia dan siap untuk membantu kita dalam segala situasi.
Nats ini mengajak kita untuk merenungkan dan menerapkan dalam hidup kita pengajaran-pengajaran melalui kisah hidup Daud:
1. Tidak menyelesaikan setiap pergumulan seorang diri.
Terlalu sering manusia berusaha menyelesaikan pergumulannya seorang diri, padahal kita punya Tuhan yang membuka tangannya dengan lebar untuk menolong dan melindungi kita dalam menyelesaikan pergumulan itu. Mengapa harus memaksakan diri sendirian, ketika ada Tuhan yang akan selalu ada untuk kita.
2. Percaya kepada Allah dan menjalin hubungan yang erat dengan Allah
Nats ini menekankan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan. Ketika kita percaya, maka kita akan mampu menyerahkan semua pergumulan dan kekhawatiran kita kepadaNya. Dia akan memberi kita kekuatan, hikmat, dan kebijaksanaan untuk dapat melaluinya. Marilah menjalin hubungan yang erat dengan Allah melalui doa. Menyampaikan segala sesuatu yang kita rasakan dan alami hanya kepadaNya, sebab Dia mendengar dan memberikan segala yang terbaik untuk hidup kita. Jika sudah kita doakan, maka mari kita percayai, bukan diragukan.
3. Menghindari kekhawatiran yang berlebihan
Benar manusia sangat lazim mengalami kekhawatiran, tetapi segala sesuatu yang berlebihan, tentu tidak baik hasilnya. Khawatir yang berlebih akan membawa kita menjadi kurang fokus dalam melakukan aktivitas kita. Kita akan merasa tertekan dengan perasaan tersebut, dan semakin dalam kita jatuh kedalam kekhawatiran itu, maka akan semakin sulit juga kita keluar dari dalamnya. Selagi kita percaya Tuhan mampu menolong kita, maka tidak akan terjadi hal yang berlebihan.
Oleh karena itu, Bapak Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus, marilah percaya kepada Tuhan yang mampu menolong dan menghibur kita dalam menghadapi setiap tantangan dan pergumulan yang datang silih berganti dalam hidup kita dengan mau berbagi dan menyampaikannya kepada Allah. Janganlah takut, sebab kita punya Allah yang siap menolong kita. Tidak untuk selama-lamanya penderitaan itu tinggal didalam hidup orang benar. Marilah kita berdoa dan meminta bukan untuk tidak menghadapi pergumulan, tetapi untuk dikuatkan dan dimampukan untuk melalui pergumulan apapun dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan, untuk FirmanMu yang menguatkan dan menghibur kami untuk dapat melewati setiap tantangan dan pergumulan dalam hidup kami. Kiranya FirmanMu itu dapat kami terapkan dalam hidup kami melalui hikmat dan kebijaksanaan yang Engkau berikan. Kami menyerahkan hidup kami, aktivitas kami di dalam satu hari ini hanya kepadaMu, Tuhanlah kiranya yang melindungi kami dalam menjalani hidup kami sepanjang satu hari ini. Didalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin
Anugerah dari Tuhan Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian. Amin.
C.Pdt. Martina Simanjuntak, S.Th – Melayani di Kantor Ephorus HKBP