Renungan Harian HKBP | 23 Juli 2023 ( Evanggelium)

BERIMAN DAN BERTUMBUH DALAM KRISTUS



Selamat hari Minggu Bapak/Ibu, Saudara/i yang dikasihi Kristus, kita akan mendengarkan Firman Tuhan di Minggu VII Setelah Trinitatis ini, kita berdoa! 


Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, itulah yang memelihara hati dan pikiranmu, dalam Kristus Yesus Tuhan kita, Amin.


Firman Tuhan bagi kita di minggu ini, tertulis pada kitab Matius 13:31-35, demikian bunyinya:


31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.

32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

34 Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,

35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."



Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Kristus, banyak cara yang dipakai Yesus untuk memebritakan tentang Kerajaan Sorga, salah satunya dengan perumpamaan. Cara ini diapakai Yesus agar orang yang mendengarkan lebih mudah memahami dan mempercayainya. Biasanya Yesus memberikan perumpamaan tentang sesuatu biasa mereka pakai, lihat dan pahami. Maka kali ini Yesus mengumpamakan Kerajaan sorga seperti biji sesawi, biji yang terkecil dari antara segala jenis biji yang ditaburkan orang di ladangnya, lalu bertumbuh dan menjadi lebih besar dari sayuran yang lain bahkan menjadi pohon sehingga burung-burung pun bisa bersarang di cabang-cabangnya. (ayat 31-32). Lalu Yesus juga menceritakan Kerajaan Sorga seumpama ragi yang diadukkan ke dalam tepung terigu sampai khamir. (ayat 33). 

Jemaat yang dikasihi Kristus, biji sesawi dan ragi merupakan benda yang sangat akrab dikenal dan dipakai oleh umat Yahudi, itu sebabnya Yesus mengumpamakan Kerajaan Sorga dengan 2 hal ini, agar mereka mudah mengerti dan menerima pengajaran Yesus. Kerajaan Sorga diumpamakan biji sesawi, biji yang terkecil dari antara jenis biji, namun setelah ditanam dan bertumbuh dapat menjadi pohon yang besar dan menjadi tempat burung bersarang. Lalu, bagaimana kita memahami maksud dari perumpamaan Yesus ini? Kerajaan Sorga bukanlah merupakan hal yang begitu besar, begitu jauh dan sangat mustahil menjangkaunya. Seperti biji sesawi yang sangat kecil bahkan terkecil dari antara jenis biji, namun dapat bertumbuh menjadi pohon yang besar. Demikianlah gambaran iman percaya kita. Iman yang sangat kecil, namun ketika bertumbuh subur akan dapat menjadi iman yang begitu besar bahkan dapat menjadi berkat bagi orang lain. Setiap orang yang percaya pada Yesus, memiliki iman di dalam dirinya, namun, apakah iman itu terus bertumbuh? Bagaimana tolok ukur pertumbuhan iman kita? Sama seperti umpama yang dikatakan Yesus, ketika biji itu bertumbuh menjadi pohon yang besar dan menjadi tempat bersarang burung, demikianlah hidup orang beriman yang memiliki pertumbuhan dari hari ke hari. Hidupnya akan semakin kuat menghadapi berbagai tantangan, godaan, karena imannya semkain bertumbuh seperti pohon yang kokoh berdiri. Seperti itulah hidup kita yang memiliki pertumbuhan iman kepada Yesus dari hari ke hari, akan semakin kuat dan mampu ketika pergumulan hidup menerpa, ketika cobaan demi cobaan menimpa hidup kita, maka kita tetap kokoh berpegang pada Yesus. Bahkan pada akhirnya bukan hanya kuat dan kokoh menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, melainkan hidup kita akan menjadi berkat bagi orang lain, tempat orang lain dapat merasakan kasih Tuhan yang hadir melalui hidup kita. Sama seperti pohon yang menjadi tempat burung bersandar, demikianlah jugalah hidup orang percaya dapat menjadi berkat bagi orang lain. 

Bapak/Ibu yang dikasihi Kristus, hidup kita merupakan proses yang terus menerus berlangsung, sama seperti adonan yang diberikan ragi, demikianlah proses kehidupan kita di tengah-tengah dunia ini. Walaupun sedikit ragi, namun dapat mengkhamirkan seluruh adonan sehingga dapat menjadi roti. Namun dalam proses menghamirkan seluruh adonan, setelah ragi dicampurkan, maka adonan akan diolah, diaduk, ditekan bahkan dibanting untuk dapat menghamirkan seluruh adonan. Demikianlah gambarannya iman percaya yang kecil akan dapat bertumbuh dan mempengaruhi seluruh sendi kehidupan setelah mengalami proses yang panjang, bahkan penderitaan silih berganti membuat ada pertumbuhan yang semakin menaruh percaya pada Yesus sehingga seluruh kehidupan dapat berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari, ada pertumbuhan yang jelas terlihat, ada perubahan yang nyata menjadi lebih baik dirasakan orang-orang di sekitar kita. 

Jemaat yang dikasihi Kristus, khotbah minggu ini mau, mengingatkan kita masing-masing, masihkan hidup kita terus menerus mengalami proses pertumbuhan iman yang menjadikan hidup kita lebih baik lagi dari hari ke hari? Hidup kita dapat menjadi berkat bagi keluarga kita, orang-orang di sekita kita, bahkan bagi yang tidak mengenal kita pun akan dapat merasakan kebaikan-kebaikan melalui hidup kita yang sudah menerima kasih Kristus. Amin. 


Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas FirmanMu yang mengingatkan kami semua agar iman kami padaMu terus bertumbuh dari hari ke hari, sehingga hidup kami akan semakin kuat mengahadapi segala pergumulannya bahkan bukan hanya kuat menghadapi berbagai tantangan hidup melainkan dapat juga menjadi berkat bagi orang lain. Hidup kami menjadi saluran kasih Allah, membuat orang lain juga merasakan dan mengenal kasih Allah yang nyata melalui hidup kami, hidup kami dapat menghadirkan kedamaian, sukacita dan kebahagiaan sebagai gambaran Kerajaan Allah yang menjadi pengharapan kami, dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.

Tuhan memberkati Engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera, Amin.


Pdt. Emilda Sibarani, S.Th- Melayani di Biro Sending HKBP


Pustaka Digital