Renungan Harian HKBP | 20 Juli 2023

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, sebelum memulai seluruh aktivitas kita satu hari ini, marilah kita terlebih dahulu mempersiapkan diri kita melalui pendengaran akan firman-Nya. Marilah kita berdoa!

Doa Pembuka: Bapa kami yang di Surga, Bapa yang maha pengasih dan pemurah, kami bersyukur untuk setiap anugerah yang Tuhan izinkan kami rasakan hingga hari ini. Kami meyakini bahwa seluruh hidup kami adalah milik Kristus, karena itu kami mau memulai satu hari ini dengan terlebih dahulu mendengarkan firman-Mu yang kudus itu. Ajari kami dan sertai kami Tuhan agar kami dapat memahami dan melakukan firman-Mu, di dalam Kristus kami telah berdoa dan bersyukur. Amin.

Bapak, ibu, dan saudara-saudari terkasih, teks renungan bagi kita pada hari tertulis dalam Mazmur 113:3, beginilah bunyinya: “Dari terbitnya sampai pada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN”, demikian Firman Tuhan.

Saudara-saudari yang terkasih, suatu ketika seorang rekan sepelayanan saya pernah bertanya dalam sermon, “Apabila Yesus memberikan kepada manusia kebebasan/ free will, mengapa pada akhirnya manusia harus menyembah kepada Dia? Bukankah seharusnya manusia bebas untuk menentukan siapa yang harus ia sembah?”.

Bapak, ibu yang terkasih dalam, apakah Anda pernah mengajukan pertanyaan yang demikian secara langsung atau barangkali hanya dalam batin Anda? 

Pertanyaan yang pernah saya dengar dalam sermon kala itu kembali muncul lagi pada saat ini, yakni mengapa setiap hal yang kita lakukan harus selalu bermuara pada Tuhan? Mengapa harus melakukannya untuk Tuhan? Mengapa harus hidup untuk memuji Tuhan?

Ayat Alkitab yang kita dengarkan pada hari ini kembali mengingatkan kepada kita bahwa sejak bangun dari tidur ketika matahari terbit hingga ketika kita hendak mengakhiri hari saat matahari terbenam, hal yang harus kita lakukan tanpa henti adalah memuji nama Tuhan.

Bapak, ibu dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kita jelas harus memahami bahwa satu-satunya pribadi yang sempurna dan terbaik yang ada di dunia ini adalah Tuhan. Tidak ada pribadi lain yang memiliki kesempuraan seperti yang ada pada Tuhan kita. Karena itulah seluruh hidup kita harus bermuara kepada Kristus, harus selalu berpusat kepada-Nya, harus untuk Dia.

Tuhan tidak dapat mengkhianati sifat-Nya sendiri yang sempurna, yang sangat baik, yang Maha Pemurah, yang sempurna. Karenanya, Ia tidak dapat mengarahkan kita kepada pribadi yang lain, sebab tidak ada pribadi lain yang sempurna dan lebih baik dari Dia.

Jika kita membaca teks Alkitab yang meminta kita untuk memuji Dia, untuk hidup bagi-Nya, untuk hidup seturut dengan kehendak Dia, hal itu sangatlah masuk akal jika kita jelas mengetahui bahwa Tuhan adalah satu-satunya sosok terindah yang dapat menjadi tujuan kita. 

Hari ini kita kembali diingatkan oleh pemazmur bahwa ketika hendak memulai aktivitas kita di pagi hari dan mengakhirinya saat matahari terbenam, kita harus memastikan bahwa kita telah menghabiskan hari itu untuk membuat nama Tuhan terpuji melalui hidup kita setiap harinya. 

Memahami bahwa Tuhan adalah satu-satunya pribadi terbaik yang ada di dunia ini akan membuat kita mudah untuk memahami mengapa kita harus hidup untuk Dia, harus memuji nama-Nya, dan hidup seturut perintah-Nya. Amin.

Doa Penutup: Ya Allah yang kami sembah di dalam Yesus Kristus, sungguh kami menyadari bahwa tidak ada hal yang lebih baik yang dapat kami miliki dalam kehidupan ini selain Engkau. Kami telah mendengarkan firman-Mu di pagi hari ini, karena itu tolonglah kami dan mampukan kami untuk hidup hanya bermuara kepada-Mu saja, ya Tuhan. Tolong kami dan mampukan kami untuk terus hidup dengan memuji dan meninggikan nama-Mu melalui kehidupan kami setiap harinya. Hari ini kami akan memulai seluruh kegiatan dan pekerjaan kami, karenanya Engkaulah yang menyertai kami. Di dalam Kristus, kami berdoa dan memohon kepada-Mu. Amin.

C.Pdt. Cintya Pardede, S.Th (Staf di Biro TIK HKBP)

Pustaka Digital