Renungan Harian HKBP | 18 Juni 2023 (Evangelium)
Syalom dan Selamat hari Minggu buat Bapa- Ibu, Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus dimanapun saudara berada. Disaat kita akan memulai aktivitas kita pada Minggu yang baru ini, kita terlebih dahulu mau bersekutu dengan Tuhan melalui FirmanNya. Namun sebelumnya marilah kita berdoa!
Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, kiranya menyertai hati dan pikiran Saudara/i, dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Amin.
Saudara/i, Firman Tuhan buat kita pada Minggu ini, tertulis dalam kitab Keluaran 19 : 1- 8, demikian Firman Tuhan :
TUHAN menampakkan diri di gunung Sinai
Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga.
Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu.
Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel:
Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.
Saudara/i, nats ini merupakan penyataan Tuhan yang disampaikan kepada bangsa Israel yang ketika itu sudah tiba di gunung Sinai. Di ay. 1 dikatakan 3 bulan perjalanan, itu artinya mereka sudah melewati satu peristiwa terbelahnya Laut Teberau. Dan ketika mereka berada ditengah Laut Teberau yang sudah terbelah itu, tentu hal itu sangat menbgerikan karena kalau mereka maju ada laut dan mundur juga ada laut. Tetapi disaat itulah Tuhan menyatakan kuasaNya untuk menolong dan menyelamatkan mereka hingga sampai keseberang dengan selamat.
Dan kalau melihat perjalanan mereka kebelakang, mereka juga mengalami sesuatu dan melihat sendiri tentang 10 tulah yang Tuhan kasih ke Mesir. Namun pertolongan Tuhan tidak berhenti sampai disitu saja, Ketika mereka harus melanjutkan dperjalan mereka, Tuhan menyatakan kehadiranNya melalui adanya tiang awan pada waktu siang, dan ada tiang api pada waktu malam untuk menuntun.
Begitu juga ketika mereka sangat kelaparan mereka bersungut-sungut, tetapi tiba-tiba Tuhan mengirim daging terbang melalui burung puyuh yang sengaja jatuh dan mereka makan. Setiap pagi mereka bangun tidur pergi keluar, mereka melihat ada roti manna. Selanjutnya ketika menggali sumur dan meminumnya, mereka mendapati air itu sangat pahit, tetapi ketika Musa melemparkan ranting, yang pahit bukan jadi tawar, tetapi jadi manis.
Semua pengalaman itu seharusnya mengingatkan mereka bagaimana Tuhan setia menolong mereka. Dan itulah yang Tuhan katakana di ay.4 tadi “Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku”.
Saudara/i, sebenarnya ini hendak mengatakan agar Israel jangan pura-pura lupa, jangan pura-pura tidak ingat, karena Tuhan telah melakukan banyak sekali perkara untuk mereka. Mereka sudah menyaksikan dan merasakan bagaimana Tuhan menuntun dan membawa mereka seperti dipungung Rajawali, Tuhan memberi perlindungan yang luar biasa. Seharusnya mereka tidak melupakan Tuhan. Ini pesan pertama yang hendak disampaikan melalui Firman ini, tetap ingat Tuhan.
Ketika Tuhan mengingatkan mereka untuk melihat sejarah yang telah mereka lalui, hal itu hendak mengingatkan mereka bagaimana Tuhan menopang mereka sekaligus untuk mengingatkan agar mereka setia kepada Tuhan. Karena seharusnya anugerah penyertaan Tuhan dibalas dengan ketaatan. Maka di ay. 5 dikatakan “Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi”. Artinya, anugerah Tuhan, harus dibalas dengan ketaatan. Ini yang kedua.
Dan yang ketiga, suka atau tidak suka, Israel harus tahu, mereka berhutang ketaatan kepada Allah, karena anugerah dan pembebasan itu telah mereka terima, maka ketaatan dan totalitas harus mereka berikan kepada Tuhan. Dan yang keempat, mereka akan menerima bonus. Mereka telah terima yang baik, lalu mereka harus hidup dalam ketaatan sebagai tanda syukur penyuertaan anugerah Allah. Dan bonus yang akan mereka terima, di ay. 5 bagian akhir, Tuhan katakan, kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku, dan di ay. 6 “kamu menjadi bangsa yang kudus”, bangsa yang ada dalam lindungan Tuhan dan menjadi bangsa pilihan kesayangan Tuhan. Efeknya adalah, Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka karena mereka bangsa pilihanNya.
Saudara/i, saat ini Firman ini sampai kepada kita, apa yang hendak disampaikan kepada kita. Melalui nats ini juga hendak mengingatkan kita bahwa kita berhutang ketaatan kepada Dia, sebab anugerah keselamatan telah kita terima dalam kehidupan kita masing-masing. Mari kita renungkan bapa-Ibu apa yang telah Tuhan perbuat dalam kehidupan kita masing-masing. Kita bertemu dengan seseorang uang menjadi suami atau istri kita, melahirkan anak-anak bahkan cucu yang kita sebut sebagai anugerah Tuhan, karir pekerjaan apa yang telah Tuhan perbuat dan apa yang Tuhan mungkinkan sehingga prestasi demi prestasi dapat kita alami. Di tahap apa pun, silahkan lihat kembali bahwa disana ada Tuhan yang berbuat. Dan kalau semua itu kita akui sebagai anugerah, berarti kita berhutang ketaatan kepada Allah.
Oleh karena itu saudara/i, hati-hatilah, karena sangat banyak godaan yang membuat kita pura-pura lupa akan pertolongan dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Ingatlah kempali, kita berhutang ketaatan kepada Tuhan. Dan mari tanamkan dalam hati, bahwa saudara tidak akan melukai hati Tuhan. Hanya dengan demikianlah, maka kita akan berani berkata “tidak” atas godaan yang membawa saudara jatuh dan melukai hati Tuhan. Dan ini sesuai dengan tema minggu kita hari ini setia melakukan Firman Tuhan. Ini hal pertama yang harus kita renungkan bersama.
Yang kedua, Tuhan telah berjanji kalau saudara hidup dalam ketaatan dan dengar-dengarannakan FirmanNya, maka Tuhan akan menjadikan saudara harta kesayanganNya, milik Allah yang Tuhan jaga dan lindungi begitu baik. Selamat menijkmati anugerah Tuhan dan jangan lupa dengar-dengaran akan FirmanNya. Amin
Doa Penutup: Kita berdoa! Bapa kami yang disorga, kami sungguh bersyukur atas segala hal yang kami terima yang berasal dari Tuhan. Engkau begitu besar mengasihi kami dan memberikan jaminan keselamatan yang pasti serta pengharapan buat kami melalui pengorbanan anakMu Yesus Tuhan kami. Kami mohon anugerah Tuhan, kiranya hidup kami ini penuh kasih pada Tuhan. Tambahkan iman dan kasih kami kepada Tuhan. Kiranya Tuhan mengampouni dosa-dosa kami dan kami terus melakukan pertobatan sesuai dengan iman yang Tuhan berikan kepada kami.
Kami juga memohon, berikan kami kerendahan hati agar kami bisa menerima kebenaran FirmanMu yang telah mengingatkan kami untuk tetap setia dan taat kepada FirmanMu. Pimpin hidup kami, supaya kami terus bertumbuh di dalam FirmanMu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin
Pdt. Rostetty Lumbantobing, S.Th- Kabiro Ibadah Musik HKBP