Renungan Harian HKBP | 13 September 2023
Shalom Saudara yang terkasih. Marilah bersaat teduh sejenak dalam menyiapkan hati dan pikiran kita untuk mendengarkan firman Tuhan.
Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Ya Tuhan Allah, Sang pemilik hidup kami. Syukur bagimu ya Allah atas setiap berkat dan kasihMu kepada kami. Senantiasa kami dalam lindunganMu, yang memberikan kami kekuatan, sehingga kami tetap bersukacita dalam hidup kami untuk melakukan segala pekerjaan kami terlebih dalam memuji dan memuliakan namaMu disetiap langkah kami. Saat ini kami akan mendengarkan FirmanMu. Kuasailah hati dan pikiran kami dengan Roh KudusMu, supaya kami dapat memahami maksud dan tujuan dari Firman yang akan kami dengarkan. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.
Firman Tuhan, untuk kita renungkan dari Kisah Para Rasul 22 : 16 “Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu di Baptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!”
Saudara yang terkasih, dalam kisah ini, Paulus sedang menceritakan kisah bagaimana dia beriman kepada Kristus. Ayat ini menceritakan kembali Kisah Para Rasul 9:18. Paulus bertemu Yesus di jalan menuju Damaskus dan menerima Dia sebagai Tuhan dengan bantuan seorang pengikut Yesus bernama Ananias. Ananias memanggil Paulus untuk meresmikan keputusannya dengan dibaptis dalam nama Yesus.
Dalam hal baptisan dan keselamatan, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa keselamatan adalah karena kasih karunia melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan melalui perbuatan apa pun, termasuk baptisan (Efesus 2:8-9). Namun Baptisan merupakan kesaksian dari kehidupan seorang yang percaya. Baptisan menggambarkan tindakan orang percaya dengan kematian dan kebangkitan Yesus.
“Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan.” Ungkapan “berseru kepada nama Tuhan” memodifikasi frasa sebelumnya “hapuslah dosa-dosamu.” Dosa-dosa seseorang tidak dihapuskan melalui baptisan, melainkan melalui seruan nama Tuhan. Kenyataannya, gagasan yang sama juga disampaikan Paulus dalam suratnya kepada gereja di Roma ketika dia berkata, “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Rm. 10:13). pengakuan iman kepada Yesus Kristus itulah yang menghapuskan dosa-dosa Paulus.
Paulus percaya sebelum dibaptis karena Roh Kudus turun ke atas dirinya sebelum ia dibaptis (bandingkan Kisah Para Rasul 9:17 dan 9:18). Ingatlah, jika manusia tidak mempunyai Roh Allah, maka ia bukan milik Allah (Rm. 8:9). Oleh karena itu, melihat bahwa Paulus menerima Roh sebelum dibaptis menggambarkan bahwa: dia adalah milik Allah, dan “setelah percaya dia dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan” (Ef. 1:13b), semuanya sebelum dia dibaptis dalam air.
Saudara yang terkasih, Baptisan adalah sesuatu hal penting. Bagi orang yang percaya maka dia akan menyatakan imannya kepada Yesus secara terbuka. Kita yang sudah dibaptis telah berkomitmen dihadapan Tuhan maka dari itu marilah menghargai baptisan yang sudah kita terima. Teruslah menyaksikan komitmen itu, teruslah mengerjakan baptisan yang sudah kita terima melalui tata hidup kita yang seturut dengan kehendak Allah, yang penuh kasih, yang menjungjung tinggi keadilan, yang senantiasa menguasai diri, dan bertumbuh dalam buah Roh. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Ya Tuhan Allah, kami memohon kepadaMu, berilah kami kekuatan untuk terus menyaksikan iman kami sebagai orang yang telah berkomitmen dihadapanMu melalui baptisan Kudus. Biarlah Roh Kudus selalu menuasai kami dan memampukan kami untuk selalui menguasai diri dan menghindari perbuatan yang bercela dihadapanMu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
C.Bvr. Hanna Putri Pasaribu, S.Ag (Melayani di Kantor Departemen Marturia HKBP)