Renungan Harian HKBP | 1 Juli 2023

Doa Pembuka: Terima kasih Tuhan karena Engkau senantiasa menyertai kami umat-Mu dalam segala aktivitas kami hari ini. Kami akan mendengarkan firman-Mu, berilah kepada kami hati dan pikiran yang terbuka untuk menerima firman-Mu itu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.


Firman Tuhan yang menjadi nats renungan bagi kita pada saat ini adalah nas yang tertulis dalam kitab Yesaya pasal 56: 1 “Beginilah firman TUHAN: Taatilah dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku dinyatakan”.


Saudara-saudara yang terkasih. Kitab Yesaya pasal 56 merupakan bagian awal pemberitaan keselamatan bagi umat Tuhan saat mereka jatuh ke dalam pembuangan. Sebagaimana kita ketahui, umat Tuhan pernah terbuang oleh karena penghukuman Tuhan sendiri. Mereka tidak hidup layaknya umat TUHAN, sebab penindasan, ketidakadilan, dan segala kejahatan dilakukan oleh umat itu, termasuk oleh para pemimpinnya. Umat itu terbuang selama beberapa lama. Namun, Tuhan bukannya membiarkan umat itu begitu saja. Tuhan ingin umat itu kembali ke kehidupan yang diharapkan oleh TUHAN, dan pembuangan itu adalah hukuman untuk memurnikan mereka.

Kitab Yesaya pasal 56 menjadi titik awal pemberitaan nabi Yesaya, bahwa umat itu akan kembali dipulihkan oleh TUHAN. Pemberitaan ini memperlihatkan bahwa tidak untuk selama-lamanya TUHAN meninggalkan umat-Nya, bahwa tidak untuk selama-lamanya TUHAN menghukum umat-Nya. Apa yang TUHAN lakukan kepada umat TUHAN melalui pembuangan, sama seperti hal yang dilakukan oleh tukang emas yang memurnikan emasnya dengan api. Demikianlah TUHAN memurnikan umat-Nya melalui penghukuman. Sebab yang TUHAN kehendaki dari umat-Nya adalah keadilan. 

TUHAN memanggil kita untuk menjadi bagian dari umat-Nya. Itu berarti bahwa kita pun dipanggil untuk turut menjadi pelaku keadilan. Panggilan untuk melakukan keadilan itu berlaku di segala tempat, baik di tengah keluarga, di tempat kita bekerja, di tengah jemaat, dan di tengah masyarakat umum. Semangat untuk melakukan keadilan itupun harus berangkat dari dalam diri sendiri, sebagaimana biasa kita dengar: adil sejak dalam pikiran. Tentu bukan hal yang mudah untuk menjadi pelaku keadilan. Banyak hal yang mungkin menjadi hambatan: dari dalam diri kita sendiri dan dari luar diri kita. Kita bisa saja terdorong untuk berlaku tidak adil, misalnya ketika kita berhadapan dengan orang yang menurut kita tidak menyenangkan. Dalam situasi lain, keadaan bisa saja memaksa kita untuk berlaku tidak adil. Namun, bagaimanapun keadilan adalah suatu hal yang harus diupayakan.

Kita patut bersyukur bahwa Allah kita adalah Allah yang adil sekaligus Allah yang penuh kasih. Sekalipun umat TUHAN dahulu berbuat jahat dan harus jatuh pada penghukuman, tetapi Allah tetap menunjukkan kasih setia-Nya. Demikian pula ketika kita semua sebagai orang berdosa, patut mendapatkan hukuman, Ia memberikan Kristus sebagai ganti bagi kita untuk menjalani penghukuman. Allah dengan hikmat yang tak terselami melakukan kehendak-Nya yang luar biasa. Maka ketika kita ingin menjadi pelaku keadilan, kita pun membutuhkan hikmat yang daripada TUHAN. Kita tidak akan pernah mampu melakukan semuanya itu bila hanya mengandalkan kekuatan dan pikiran kita sendiri. Kita butuh kemauan dari dalam diri kita, namun kita juga membutuhkan hikmat dan kekuatan dari TUHAN.


Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk hari yang Engkau berikan bagi kami. Kami bersyukur untuk kasih setiaMu yang Engkau berikan bagi kami. Kami bersyukur karena Engkau adalah Allah yang maha adil dan maha pengasih. Engkau menyayangi umat-Mu, namun tetap menghukum mereka untuk memurnikan mereka. Berilah kami hikmat untuk mampu memahami segala kehendak-Mu. Terutama, berilah kami kekuatan dan keberanian untuk melakukan keadilan dalam hidup pribadi kami, di tengah keluarga, di tempat kami bekerja, dan di tengah masyarakat. Berkatilah kami dalam aktivitas kami hari ini. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.


Renungan oleh: Pdt. Samuel D. Sigalingging (Kabag. Adm. Departemen Koinonia HKBP)

Pustaka Digital