Renungan Harian HKBP | 9 September 2023
Doa Pembuka: Terima kasih ya Allah atas penyertaan Mu yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan kami. Tuntun dan arahkanlah hati serta pikiran kami untuk sepenuhnya melakukan Firman Mu dalam lelah hidup yang kami hadapi. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Nas Renungan: Matius 11:28
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”.
Beristirahatlah Saat Kau Lelah
Bapak, ibu, saudara/i yang terkasih, pernah kamu lelah dalam menjalani hari-hari mu yang berat? Apa yang hendak kamu lakukan? Lelah menjadi salah satu tekanan yang membuat kita stress dan ingin menyerah. Lelah tentu akan menguras fisik, pikiran, emosi, mental dan juga spritualitas kita. Maka secara berkala kita memerlukan istirahat. Jadi apa yang Tuhan katakan ketika kita lelah? Dia akan memberi kita istirahat, dan yang terbaik adalah Dia bahkan memberi tahu kita caranya. Untuk belajar bagaimana beristirahat di dalam Tuhan membutuhkan waktu dan itu adalah sebuah proses.
Yesus berkata dengan rendah hati, “Marilah datang pada Ku....” datang kepada Yesus bukan sekedar perintah, tetapi itu juga sebuah seruan. Kita tahu bahwa dalam hidup, ketika kita mencoba melakukan segala sesuatu dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya tidak baik. Maka ketika kita berbeban berat dan kehilangan semangat. Itu menyebabkan kita merasa sedih, tertekan, cemas, dan semua hal negatif yang tidak kita inginkan dalam hidup berujung akan melelahkan diri.
Yesus mengundang semua orang yang merasa lelah untuk datang dan satu-satunya syarat adalah dengan percaya kepada-Nya, lalu belajar dari-Nya tentang cara menjalani hidup berkelimpahan yang Dia sediakan ( Yoh. 10:10 ). Dengan memikul kuk yang dipasang Yesus dan belajar dari-Nya, “jiwa [kita] akan mendapat ketenangan” ( Mat. 11:29 ). Ketika kita datang kepada Yesus, Dia tidak menghapus tanggung jawab kita kepada Allah. Dia memberikan ketenangan bagi jiwa kita yang gelisah dengan menyediakan bagi kita cara baru yang lebih ringan untuk hidup di dalam Nya. Dia memberi kita kelegaan sejati.
Bapak, ibu, saudara/i yang terkasih, maka mari kita menemukan ketenangan bagi jiwa kita dalam kuk yang dipikul Yesus. Hal ini tidak berarti bahwa kehidupan sebagai seorang Kristen itu sederhana atau mudah, namun hal ini berarti ketika kita memiliki Yesus, segala hal lainnya tidak terasa begitu berat atau memberatkan dalam hidup kita. Berkat dari menjadi Sahabat Yesus adalah menciptakan sebuah realitas baru dalam diri kita, yang mengubah segalanya dalam diri kita. Akhirnya kita melihat hikmah yang sejati, akhirnya kita memahami Allah Bapa, akhirnya kita menerima peristirahatan yang sangat kita perlukan, dan akhirnya kita sadar bahwa kesusahan dunia ini ringan dan mudah dibandingkan dengan kemuliaan Yesus. Kita perlu istirahat untuk jiwa kita hanya dengan bersama Yesus. Amin
Doa Penutup: Tuhan Sang Pertolongan.Kami mengucap syukur, Engkau bersedia mengundang kami untuk datang kepada-Mu, yang dapat memberikan kelegaan dan kesegaran, dan yang membebaskan kami dari semua belenggu yang membebani dan menyesakkan. Kiranya melalui undangan-Mu yang sangat istimewa dan berharga membawa kami mengenal Bapa, Sang Khalik, Pencipta langit dan bumi. Meskipun dalam kelelahan kami menjalani hidup, tenangkan jiwa dan kuatkan kami menjalani hari-hari kami yang sulit. Semoga dengan tuntunan Mu kami dapat bertahan memikul kuk bersamaMu. Amin.
CPdt. Destri Ayu Natalia Hutauruk, S.Si. (Teol.)- Calon Pendeta Biro SMIRNA HKBP