Renungan Harian HKBP | 8 Oktober 2023 (Evangelium)
Selamat hari Minggu Bapak/Ibu, Saudara/i yang dikasihi Kristus, kita akan mendengarkan Firman Tuhan di Minggu XVIII Setelah Trinitatis ini, kita berdoa!
Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, itulah yang memelihara hati dan pikiranmu, dalam Kristus Yesus Tuhan kita, Amin.
Firman Tuhan bagi kita di minggu ini, tertulis pada Yesaya 5:1-7, demikian bunyinya:
1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.
4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
6 Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.
7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada kebenaran.
TUHAN MENGHENDAKI KEADILAN DAN KEBENARAN
Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Kristus, setiap petani pasti mengharapkan hasil yang terbaik dari apa yang ditanamnya, sehingga petani tersebut akan berusaha melakukan yang terbaik, mulai dari mempersiapkan tanahnya, memilih bibit yang bagus, merawat dan menjaganya agar dapat tumbuh subur dan menghasilkan. Lalu, apa yang akan terjadi, jika ternyata tanaman tersebut menghasilkan buah yang tidak baik, tidak layak untuk dinikmati apalagi untuk dijual. Sudah pasti, petani akan sangat kecewa, sebab kerja keras, usaha yang dilakukannya tidak sebanding dengan hasil yang diterimanya. Demikianlah gambaran Firman Tuhan pada Minggu ini. Digambarkan bahwa seorang kekasih memiliki kebun anggur di lereng bukit yang subur, ia mencangkulnya, membuang batu-batunya, menanaminya dengan pokok anggur pilihan; mendirikan menara jaga dan menggali lobang tempat pemerasan anggur. Dan setelah beberapa lama penantiannya, akhirnya anggur tersebut menghasilkan buah, namun bukan buah yang manis, melainkan buah anggur yang asam. Buah yang asam ini sangat mengecewakan si empunya kebun anggur tersebut.
Jemaat yang dikasihi Kristus, cerita tentang kebun anggur tersebut adalah merupakan gambaran hidup kaum Israel. Israel adalah umat yang sangat disayangi Tuhan, Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik bagi umatNya, memberikan tanah yang subur, yaitu tanah Kanaan, tanah yang penuh susu dan madu. Tuhan senantiasa menjaga umatNya dari ancaman bangsa-bangsa lain, mencukupkan apa yang menjadi kebutuhan mereka, senantiasa mendampingi umatNya melalui para nabi, hakim, dan raja-raja. Namun, apa yang dilakukan umat Israel? Mereka justru mengecewakan Tuhan, hidup mereka sungguh sangat jauh dari apa yang Tuhan kehendaki. Tingkah laku mereka sangat mengecewakan Tuhan, yang diharapkan mereka melakukan keadilan Tuhan, namun justru kelaliman yang mereka lakukan, yang diharapkan kebenaran namun justru keonaran yang dilakukan.
Jemaat yang dikasihi Kristus, tindakan apa yang akan dilakukan Tuhan atas sikap hidup umatNya yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan? Dalam ayat 5-6 sangat jelas dikatakan bahwa Tuhan akan membiarkan umatNya, tidak lagi menjagaNya melainkan membiarkan musuh-musuh datang dan menghancurkan bangsa Israel, tidak lagi merawatnya, tidak lagi memberikan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Inilah hukuman Tuhan atas umatNya Israel yang tidak mau melakukan apa yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Jemaat yang dikasihi Kristus, mari kita melihat ke diri kita masing-masing. Kita adalah umat yang telah ditebus Tuhan melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, kita sudah menerima bukti nyata kasihNya yang begitu besar dalam hidup kita. Bagaimanakah buah yang kita hasilkan, apakah hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain? Apakah hidup kita senantiasa melakukan keadilan dan kebenaran? Firman Tuhan hari ini, mau mengingatkan kita semua agar mau jujur melihat hidup kita masing-masing. Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah yang terbaik? Atau sebaliknya, menghasilkan buah yang asam, yang tidak diinginkan bahkan dijauhkan oleh semua. Melalui Firman Tuhan ini, kita diajak semua agar hidup kita senantiasa menghasilkan yang terbaik dimana pun kita. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas FirmanMu yang mengingatkan kami agar hidup kami selalu menghasilkan buah yang manis, yang senantiasa dirindukan dan diharapkan setiap orang sehingga nama Tuhan semakin ditinggikan dan dimuliakan, dalam Kristus Yesus, kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera, Amin.
Pdt. Emilda Sibarani, S.Th – Melayani di Biro Sending HKBP