Renungan Harian HKBP | 28 April 2023

Salam Sejahtera kembali, Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Saya selalu berharap, kiranya kasih Tuhan selalu memberi sukacita bagi kita semua dalam menghadapi apapun yang terjadi di hidup kita. Setia kepada Tuhan dalam suka maupun duka, karena kasihNya telah dinyatakan, dengan kesetiaan Yesus mengorbankan diriNya menderita untuk menghapus dosa-dosa kita sekaligus memberi kita keselamatan. Kita akan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan mendengar FirmanNya, namun sebelumnya kita bersiap dalam saat teduh sejenak.



Doa Pembuka: Terima kasih ya Allah Bapa kami yang Mahapengasih dan Pemurah. KasihMu selalu Engkau sediakan bagi kami setiap waktu. Engkau tidak pernah membiarkan kami berjalan sendiri, tetapi dengan topangan tangan kasihMu, Engkau selalu berkarya untuk keselamatan kami dari hari ke hari. Kami selalu ingin lebih dekat bersamaMu dengan mendengarkan FirmanMu hari ini. Berfirmanlah Engkau ya Tuhan kami sudah siap mendengarMu. Di dalam Nama Yesus kami berdoa kepadaMu. Amin.

Firman Tuhan untuk kita renungkan hari ini Jumat 28 April 2023, tertulis dalam Kitab Amsal 16 : 6. Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.


Judul: Takut kepada Tuhan


Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Amsal menjelaskan dua pelajaran penting untuk kita hari ini, yaitu yang pertama: Dengan kasih dan kesetiaan kesalahan diampuni, dan yang kedua: Karena takut akan Tuhan orang menjauhi kejahatan. Kasih dan kesetiaan wajib dimiliki oleh setiap orang yang beriman, karena Allah yang diimani oleh orang-orang percaya adalah Allah yang penuh kasih dan kesetiaan. Yeremia pernah menyampaikan kepada umat Israel ketika Allah menurunkan murkaNya atas umatNya: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3 : 22-23). Hal ini menunjukkan bahwa kasih dan kesetiaan Allah tidak akan pernah putus walaupun umatNya sering dihukum akibat perbuatan-perbuatan jahat mereka. Dari sini kita bisa lihat, dalam keadaan umatNya yang tidak setiapun Tuhan selalu menunjukkan kasih setiaNya, apalagi jika umatNya setia kepadaNya. Dalam 2 Timotius 2 : 13 dikatakan: Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.  Ini jugalah yang diajarkan Amsal ini kepada kita hari ini: Karena Tuhan Allah yang kita sembah itu adalah setia, maka kita wajib menunjukkan kasih dan kesetiaan kepadaNya.


Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Hendaklah kita takut akan Tuhan, karena takut akan Tuhan orang menjauhi kejahatan. Takut akan Tuhan adalah pernyataan kasih dan kesetiaan kepada Tuhan. Sebab, dengan takut kepada Tuhan kita akan membenci kejahatan dan segala tindakan yang mendatangkan dosa. Pemazmur menuliskan: Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. (Mazmur 111: 10). Rasa takut akan Tuhan, melahirkan akal budi yang baik sebagaimana orang-orang berhikmat, sehingga Tuhan tidak menurunkan murka atasnya. Karena, seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. (Mazmur 103: 13).


Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Kristus Yesus. Allah telah menggenapi kesetiaanNya kepada kita umat yang dikasihiNya dengan penebusan AnakNya Yesus Kristus yang telah mati, telah bangkit dari kematian dan telah naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa. Dengan pengakuan Iman Percaya kita, kita telah menyaksikan bahwa Dia akan datang kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Dia yang mengampuni kesalahan-kesalahan kita dengan kasih dan kesetiaanNya akan menghakimi kita dengan kemuliaanNya. Karena itu, pada hari perkenanan Tuhan yang diberikan kepada kita, marilah kita hidup dengan takut kepada Tuhan, menjauhi segala bentuk-bentuk tindakan kejahatan. Hidup dengan melakukan kebaikan dengan sikap saling menolong dan saling mengasihi itulah cara kita melakukan kehendak Allah. Hidup dengan tuntunan roh Tuhan untuk menghasilkan buah-buah yang baik, sebagaimana Rasul Paulus ajarkan dalam Galatia 5 : 22-23: Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Amin.


Doa Penutup: Terima kasih ya Tuhan atas FirmanMu, yang mengajarkan kepada kami tentang kasih dan kesetiaanMu yang telah menyelamatkan kami. Engkau menginginkan kami agar selalu setia kepadaMu dengan penuh rasa takut dan mampu menjauhkan kejahatan. Tuntunlah kami dengan rohMu agar kami kuat melawan segala godaan dan cobaan dunia yang ingin memalingkan langkah kami dari jalan kebenaranMu. Engkau telah menggenapi kepenuhan kasih setiaMu melalui penebusan AnakMu Tuhan Yesus Kristus yang telah mati demi keselamatan kami. Karena itu, kami merendahkan diri di hadapanMu, tuntun kami melakukan kehendakMu menjauhkan segala apa yang tidak Engkau kehendaki, agar kami mewarisi kerajaanMu kelak. Kami memohon ampun atas dosa-dosa kami melalui pengantara kami yang tunggal AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.


Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.


St. M. Panggabean - Biro Ibadah/ Musik HKBP

Pustaka Digital