Renungan Harian HKBP | 19 Juli 2023

    Syaloom dan selamat pagi buat kita semua dimana kita berada.Puji Tuhan buat semua berkat dan kasihNya yang senantiasa menaungi kita sehingga kita dapat menikmati hari yang baru ini. Saat ini kita akan mendengarkan firman Tuhan. Mari kita siapkan hati dan pikiran kita, kita bersatu dalam doa!

Doa Pembuka : Ya Allah yang Maha Kasih, kami bersyukur untuk semua berkat dan kasih karuniaMu yang senantiasa melingkupi kehidupan kami hingga saat ini. Ya Bapa yang baik, kiranya Engkau yang senantiasa memberkati dan menyertai kehidupan kami sepanjang hari ini sehingga apa pun yang kami kerjakan hari ini menjadi sukacita buat kami dan kemuliaan bagi namaMu. FirmanMu yang akan kami dengarkan saat ini kiranya menjadi pedoman bagi kami agar kami dapat berkarya seturut dengan kehendakMu. Dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami yang hidup kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Saudara-saudariku yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus kristus firman Tuhan yang menjadi renungan bagi  kita pada pagi hari ini tertulis dalam kitab Ibrani 11:6. Beginilah firman Tuhan: “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah,ia harus percaya bahwa  Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari dia.” Demikian Firman Tuhan.

Saudara-Saudariku yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Iman adalah percaya. Percaya serta meyakini sepenuhnya bahwa Allah yang kita sembah dan puji itu benar adanya. Dan bahwa Ialah yang menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya. Keyakinan itu muncul dari pengalaman rohani yang dirasakan oleh setiap orang dalam perjalanan hidupnya. Yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan Iman setiap kita akan dapat menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya.karena tanpa Iman maka hidup kita akan mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran yang dapat menyesatkan diri kita, sehingga bukan lagi Tuhan yang kita sembah akan tetapi illah-illah lainnya. Itulah sebabnya dalam hidup ini kita harus percaya dan memiliki Iman yang kokoh kepada Allah  sebagai Pribadi yang tidak terbatas yang senantiasa memelihara,memberkati dan mencukupkan kebutuhan hidup kita. Oleh karena itu sudah seharusnyalah kita memberikan yang terbaik kepada Tuhan, sebagai persembahan kita kepadaNya. 

     Dalam menghadapi tantangan zaman saat ini, iman yang kokoh harus tetap terjaga dengan baik.  Iman adalah sebagai dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat. Permasalahannya sekarang ialah bagaimana kita dapat meyakini Kristus yang sama sekali tidak pernah kita lihat secara kasat mata sementara ajaran kita mengharuskan kita untuk terus mempercayainya. Apalagi dalam perkembangan ilmu teknologi saat ini dimana manusia sudah dapat menciptakan segala sesuatunya dan bahkan sudah ada yang sampai ke bulan, sehingga ada banyak orang saat ini yang tidak lagi meyakini akan keberadaan Allah. Manusia merasa super dan bahkan merasa sudah sama seperti Allah. Sehingga ia merasa tidak lagi membutuhkan Allah dalam hidupnya. Manusia sudah menjadi “Tuhan” atas dirinya sendiri. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita terutama pada generasi muda saat ini,yang sudah banyak dikuasai dengan berbagai ilmu pengetahuan  dan teknologi yang tinggi. Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah bahwa Ilmu Pengetahuan itu sudah diatas segala-galanya dan bukan Tuhan lagi yang menjadi prioritas hidupnya. Sehingga ada begitu banyak generasi muda saat ini yang sudah kehilangan arah. Lebih mengandalkan ilmunya dibandingkan persekutuannya dengan Tuhan. Apalagi maraknya pemberitaan saat ini di berbagi media Televisi. Pelaku kejahatan, kekerasan, pembunuhan dan lain sebagainya. Dimana Seorang Ayah tega membunuh anak kandungnya sendiri. Seorang suami tega menghilangkan nyawa isterinya hanya karena faktor kecemburuan demikian juga sebaliknya dan bahkan ada juga seorang anak yang tega memukul orangtuanya hanya karena keinginannya tidak bisa dipenuhi dan masih banyak lagi. Hal ini tentunya membuktikan betapa manusia saat ini sudah menjadi serigala bagi sesamanya, terjadi degradasi iman. 

Saudara-saudariku yang terkasih, dalam situasi seperti ini apakah yang menjadi tanggung jawab gereja? Akankah kita melakukan pembiaran begitu saja kendatipun  memang dalam hal keyakinan ini merupakan urusan pribadi setiap orang.  Sebagai orang yang sudah menerima berkat dan anugerah Tuhan sudah sepatutnyalah kita merangkul mereka, memberikan peneguhan dan penguatan rohani agar mereka menyadari bahwa hidup dan kehidupan mereka sepenuhnya berada dalam pemeliharaan Tuhan. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetap berkembang sesuai dengan perkembangan zaman akan tetapi kiranya  hal itu tidak menyurutkan Iman serta keyakinan kita kepada Tuhan. Karena ilmu yang tidak dibarengi dengan iman akan membawa kesiasiaan. Oleh karena itu kita yang sudah menerima karya penebusan Allah berkewajiban untuk menyenangkan Allah dengan menaati segala perintahNya. Mencari Allah dalam setiap perjalanan hidup kita, bukan hanya ketika kita sakit, susah dan mengalami pergumulan hidup maka kita mencariNya akan tetapi ketika kita dalam keadaan senang,sukacita seketika itu juga kita lupa kepadaNya. Ini tentunya menunjukkan ketidakdewasaan iman kita. Oleh karena itu carilah Ia selama Ia berkenan karena Allah berjanji akan memberikan upah kepada orang-orang yang benar-benar ingin mencariNya. Upah itu ialah dimana kita akan senantiasa diberi Hikmat dan kebijaksaan dalam menjalani kehidupan dengan berbagai dinamika yang akan kita hadapi sehingga kita tidak akan kehilangan arah melainkan kita dapat menyikapi segala sesuatunya dalam terang kasih Tuhan.  Kebahagiaan kita sejatinya adalah ketika kita hidup dalam Allah karena tanpa Allah kita tidak akan dapat melakukan apa-apa. Karena hanya Allah lah yang mampu memberikan kekuatan, kemampuan pada kita sehingga kita dapat berkarya dalam hidup ini. 

Saudara-Saudariku yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, tugas kita saat ini adalah bagaimana mengembalikan generasi muda yang adalah penerus gereja dan bangsa agar mereka kembali mengimani Tuhan sebagai Juruslamat mereka serta menyadari sepenuhnya bahwa segala kepintaran dan ilmu yang mereka miliki tidak akan berarti apa apa jika mereka tidak memiliki iman yang hidup kepada Tuhan. Oleh karena itu sebagai umat yang diberkati Tuhan hendaknyalah kita senantiasa berpaling kepada Allah dan berpegang teguh kepadaNya  yang merupakan sumber kehidupan,sukacita dan kekuatan bagi kita. Carilah Tuhan dengan penuh kesungguhan karena kita akan menerima upah seperti yang dijanjikanNya. Dengan mencariNya maka kita tidak akan pernah dikecewakan, Ia akan senantiasa menuntun dan membimbing setiap langkah kita sehingga kita akan semakin dekat padaNya. Ingatlah untuk selalu mencari dan memprioritaskan  Allah dalam hidup kita dan milikilah iman yang hidup hanya padaNya. Amin


Doa Penutup : Ya Bapa yang baik terima kasih untuk sapaan FirmanMu bagi kami hari ini yang mengajarkan kepada kami agar kami senantiasa mencari Engkau dengan kesungguhan. Terlebih dalam menghadapi banyaknya pergumulan hidup,permasalahan yang datang silih berganti, kekerasan, kesewenang-wenangan yang terkadang menimbulkan ketidaknyaman dalam hidup. Kami mohon ya Bapa agar kiranya Engkau  hadir menuntun dan membimbing kami agar kami senantiasa berjalan dalam terang kasihMu . Ajarilah kami agar apapun yang terjadi dalam hidup ini, kami senantiasa mencari Engkau karena hanya didalam Engkau sajalah kami beroleh ketenangan. Janganlah kiranya dunia ini yang menguasai hati dan pikiran kami tetapi hendaknya mata hati kami senantiasa tertuju kepadaMu. Berkatilah kami ya Tuhan dalam melakukan pekerjaan kami dalam satu hari ini. Berkati juga jemaatmu dimana mereka pun berada. Kami serahkan hidup kami hanya kedalam tangan pengasihanMu. Dalam nama anakMu Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus kiranya menyertai kita semua.Amin

 Pdt.Sarinah Novayanti Simanullang, STh (Kabag. Administrasi Biro TIK HKBP)

Pustaka Digital