Renungan Harian HKBP | 18 Juli 2023

Selamat pagi Bapak, Ibu saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus. 

Sepatutnyalah kita mengucap syukur dan memuji Tuhan kita, atas kasih setiaNya yang telah menyertai kita melewati malam dan menerima sinar surya pagi ini. Sebelum kita beranjak ke tempat kerja, sebelum kita memulai segala aktivitas kita hari ini, marilah mendengar firman Tuhan dan kita awali dengan berdoa! 


Doa Pembuka: Ya Yesus Kristus Anak Allah yang mengasihi dan memberi karunia yang melimpah kepada kami. Kami bersyukur kepadaMu pada pagi hari ini. Hidup kami selalu baru dan indah oleh kasih setiaMu setiap hari. Di dalam firmanMu ada kekuatan dan pengharapan, dengan firmanMu kami diteguhkan. Dengan firmanMu kami akan bersukacita. Oleh karena itu Tuhan, perdengarkanlah firmanMu melalui media ini, agar kami beroleh kekuatan dan pengharapan untuk melaksanakan aktivitas kami hari ini. Dimuliakanlah Nama-Mu Yesus. KepadaMulah kami menyembah dan percaya. Amin.

 

Bapak, Ibu saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus! 

Marilah menerima Firman Tuhan untuk hari ini, Selasa, 18 Juli 2023 yang tertulis pada Zefanya 3: 17,


“TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai”


“Allah sungguh ada ditengah-tengah kita” 

Agama lokal saat itu sangat berdampak buruk bagi hidup keimanan Israel yang ber agama Yahudi. Para penganut Agama lokal, dengan berbagai cara penipuan maupun kekerasan mereka perbuat untuk mempengaruhi umat Tuhan, Israel. Oleh karena itu, Tuhan pun mengecam para penindas dan pemberontak, Tuhan berfirman melalui hambanya Zefanya demikian: Celakalah si pemberontak dan si cemar, hai kota yang penuh penindasan!

Ia tidak mau mendengarkan teguran siapa pun dan tidak mempedulikan kecaman; kepada TUHAN ia tidak percaya dan kepada Allahnya ia tidak menghadap. Para pemukanya di tengah-tengahnya adalah singa yang mengaum; para hakimnya adalah serigala pada waktu malam yang tidak meninggalkan apa pun sampai pagi hari. Para nabinya adalah orang-orang ceroboh dan pengkhianat; para imamnya menajiskan apa yang kudus, memperkosa hukum Taurat.

Umat Israel banyak yang menjadi tidak setia kepada Tuhan Allah, mereka berbalik dari hadapan Tuhan dan pergi menyembah Baal. Selain itu, diantara mereka ada juga yang hidup dalam kepalsuan keimanan, mereka sujud dan membawa persembahan kepada Allah, tetapi juga menyembah dan bersumpah demi Dewa Milkom. Mereka berbalik dari Tuhan dan tidak mencari Tuhan lagi. 

Agama-agama lokal ini dengan berbagai upaya mempengaruhi umat Tuhan untuk berbalik dari Tuhan. Bangsa Moab dan Amon membesarkan dirinya terhadap umat Israel dan mencelanya. Mereka mencemari hidup keimanan Israel. Oleh karena demikian, Tuhan Allah pun akan bertindak dan akan menghabisinya, Tuhan mengatakan; Sebab itu, demi Aku yang hidup -- demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel -- maka Moab akan menjadi seperti Sodom dan bani Amon seperti Gomora, yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam dan tempat sunyi sepi sampai selama-lamanya. Sisa-sisa umat-Ku akan menjarah mereka dan yang masih tinggal dari bangsa-Ku itu akan memiliki mereka sebagai warisan." Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.


Tuhan menghukum bangsa-bangsa yang mencemari Nama Tuhan, dan Tuhan juga akan melenyapkan Israel yang berpaling meninggalkan Tuhan. Tetapi Tuhan akan menyelamatkan umatNya yang masih tersisah, yang tetap setia kepadaNya. Tuhan akan memelihara umatNya yang tidak melakukan kelaliman dan berbicara bohong.

Allah sungguh berada ditengah-tengah mereka, Tuhan beserta mereka, Tuhan tidak jauh. Tuhan sungguh ada di tengah-tengah mereka, artinya; Tuhan sangat merasakan penderitaan umatNya. Tuhan tidak hanya dekat dengan mereka, tetapi Tuhanlah pemilik umatNya. Tuhan sangat mengasihi umatNya, sehingga Tuhan setiap saat membaharui umatNya dalam kasihNya. Memang perlawanan berat dan penderitaan akan mereka alami karena mereka saat itu tinggal di tanah pembuangan. Mereka tidak mendapat kebebasan, justru mereka harus tunduk dengan bangsa yang menjajahnya.

Namun dalam keadaan itu, masih ada umat Tuhan yang tetap setia menjaga kesucian imannya dari godaan penyembah Baal. Umat Tuhan yang tetap setia kepada Tuhan, yang tidak mencemari imannya, dan tidak mengadakan penyembahan kepada Baal, Tuhan bersukacita atas kesetiaan mereka. Inilah yang dikatakan firman Tuhan pagi ini: TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai

Bapak, Ibu Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus.

Demikian halnya kita saat ini yang berada di tengah-tengah kemajemukan masyarakat, di tengah-tengah keberagaman suku, agama dan ras. Kemajuan jaman yang semakin meningkat, kecanggihan tekhnologi yang mampu menembus lapisan-lapisan hidup masyarakat. Hal ini terlihat dari peningkatan pengguna media sosial mulai dari tingkat balita hingga lansia. Disana tersedia ragam sajian, spiritual bertarung menghadapi sekular. Dengan tersedianya banyak hal di dunia medsos, membuat sebagian besar orang lupa bahwa Tuhan ada ditengah-tengah kita. Ketergantungan manusia kepada tekhnologi dan menomorduakan teologi. Pengguna tekhnologi yang melupakan teologi akan semakin jauh dari Tuhan dan meninggalkan imannya. Ini sangat berbahaya. Kita boleh melihat, mengapa Negara-negara maju banyak meninggalkan agama, sementara Negara miskin yang sedang menuju menjadi Negara maju tetap bergiat dan meningkatkan hidup keimanan melalui pembinaan agama. Apakah agama itu hanya butuh bagi masyarakat yang hidup dalam kemelaratan dan keterpurukan? Tidaklah demikian, tetapi Tuhan adalah kekal, Dialah awal dan akhir segalanya. KepadaNyalah semuanya akan berakhir, dan kepadaNyalah semua makhluk akan menghadap. Oleh karena itu, Dia yang sungguh berada di tengah-tengah kita, kita juga harus selalu setia kepadaNya. Tekhnologi tidak akan mampu memberi keselamatan dan hidup kekal. Tuhanlah pahlawan dan penolong kita yang memberi keselamatan dan membaharui kita dalam kasihNya. Amin!

Doa Penutup: Terima kasih Tuhan yang senantiasa dan sungguh ada diantara kami. Engkaulah Penyelamat dan yang memberi kemenangan bagi kami. Dari sebelum dunia dijadikan, kini dan selamanya Engkau sudah ada di tengah-tengah kami. Engkau yang memelihara hidup kami dan menolong kami setiap saat. Baharuilah hati kami dengan kasihMu. Biarlah iman kami tidak tercemari oleh kemajuan tekhnologi, dan janganlah kami sampai meninggalkan Engkau ya Tuhan, tetapi biarlah kami selalu setia kepadaMu. Ya Tuhan! Sertailah kami dari hari ke hari dalam melaksanakan aktifitas kami. Berikanlah sukacita dan pengharapan bagi kami, berilah pertolongan kepada kami karena Engkau sungguh ada di anatara kami. Amin. 

Gr. Abdul Rachman Sitorus- Waka Biro Ibadah Musik HKBP

Pustaka Digital