Renungan Harian HKBP | 14 Juli 2023

Shalom Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus Yesus, para pendengar renungan Marturia HKBP, dimana pun anda berada semoga dalam keadaan sehat selalu, sebelum kita mendengarkan renungan pada hari Jumat tanggal 14 Juli 2023, sebagaimana ayat harian alamank HKBP, marilah kita saat teduh sejenak dan berdoa. Kita bersatu dalam doa! 

Doa Pembuka: Segala Puji dan syukur kami haturkan ke hadiratMu ya Tuhan, atas cinta kasih dan rahmatMu yang tetap mengiringi kehidupan kami. Pada hari ini Tuhan kami akan mendengarkan firmanMu, yang akan disampaikan oleh hambaMu sebagai bekal rohani kami, agar firman-Mu menerangi setiap pekerjaan dan kehidupan kami, sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Untuk itu Tuhan, persiapkan hati dan pikiran kami sehingga FirmanMu dapat tetap tinggal dan berbuah didalam hati kami. Didalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin

Renungan: Renungan pada hari ini tertulis dalam Lukas 15: 6-7 demikian bunyinya: dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku  yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga  karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Demikian Firman Tuhan 

Bapak ibu yang terkasih dalam Kristus Yesus, cerita ini merupakan perumpamaan tentang domba yang hilang. Domba yang hilang menjadi terancam dari binatang buas dan lain lain, tidak ada yang bisa menyelamatkannya selain dari pada gembalanya sendiri. Sehingga disini tugas gembala menjadi sangat penting, dalam arti seperti sebuah dedukasi pekerjaan atau pengabdian. Bukan saja karena harga dari domba itu tetapi karena kasih sayangnya kepada peliharaannya itu. Hati gembala itu gelisah jika peliharaannya tidak ditemukan sehingga ia akan mencarinya sampai ketemu. Itulah pelayanan dari seorang gembala yang diberikan lebih dari pada apa yang dituntut. Tugas gembala mungkin saja hanya 12 jam tetapi karena tugas penting tadi menjadi lebih dari 12 jam. Kita mungkin bertanya siapakah gembala yang ingin mencari satu ekor dengan meninggalkan yang 99 ekor lagi? Mungkin hanya Tuhan. Apa pentingnya satu ekor domba yang hilang ketimbang 99 ekor lagi? Tetapi Lukas ingin mengubah paradigma kita dengan menggambarkan Yesus sebagai sosok gembala agung. Yang rela mencari orang-orang yang terhilang. Hati Yesus selalu memikirkan anaknya yang hilang, hati Yesus susah dan sedih jika anaknya tak kembali padaNya.

Seperti itulah Allah kita digambarkan, seperti gembala yang baik dan peduli tadi. Satu orang sangat penting bagi Allah bahkan lebih penting dari banyak orang. Satu orang yang hilang dimaksud Yesus disini adalah orang yang berdosa sehingga semakin jauh dari Allah dikarenakan dosanya itu. Seperti orang fasik, pemungut cukai, perampok, pelacur dan lainnya yang didalam kehidupan pada saat itu mereka dijauhi karena pekerjaan mereka, banyak yang membenci mereka. Namun Yesus justru berteman dengan mereka para pendosa ini. Kembalinya satu domba yang hilang menjadi sukacita yang besar bagi para gembala demikian kembalinya satu orang yang hilang menjadi kesukaan besar di surga bagi Bapa Kita. Ibarat kita menang lotre 1 triliun atau mungkin uang kita yang hilang yang sudah kita cari kemana saja tidak ketemu namun akhirnya ada di tas yang lain, kita pun bersukacita. Tetapi sukacita Bapa kita Yesus Kristus justru lebih besar dari situ. 

Kata bertobat yang digunakan dalam ayat 7 dalam bahasa Yunaninya adalah metanoia atau perobahan hati. Hati yang berobah 360 derajat, contoh pemungut cukai yang bertobat langsung mengembalikan 10 kali lipat dari apa yag dia ambil. Jadi pertobatan yang betul betul di tunjukkan lewat perbuatan. Satu hal yang penting yang bisa kita lihat dari sini yakni seberapa besar pun dosa kita selama ini, tidak tertutup pintu maaf dari Tuhan. Tuhan Yesus adalah gembala agung yang penuh kasih dan rahmat. Jelaslah kini dalam kitab Injil semakin besar dosa seseorang semakin besar rahmat Tuhan mengikutinya. Kalau Allah saja sangat bersukacita atas pertobatan orang berdosa, maka kita pun juga harus demikian. Jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi mereka yang mau bertobat. Mungkin mereka mau bertobat namun kita justru membicarakan pertobatan mereka, dengan mengatakan: ah paling dia hanya pura-pura bertobat. Padahal domba yang tersesat ini adalah orang yang membutuhkan pertolongan agar bisa kembali. 

Saya mengutip sebuah kisah nyata dari internet, JEY adalah orang yang terbiasa menolong anak yang kecanduan narkoba selama bertahun tahun, entah mengapa kali ini ia berjumpa dengan Sam orang yang bermasalah. Namun JEY justru menjauhinya, sampai akhirnya disuatu waktu JEY kehilangan cincinnya lalu ia mencarinya namun tak menemukannya. Akhirnya ia membaca Lukas 15 lalu Tuhan sepertinya berkata kepadanya: kau telah berusaha keras mencari cincinmu tetapi kau tidak berusaha mencari Sam. Lalu ia tersadar dan berkata ya Tuhan saya bersedia mencari Sam. Lalu menutup Alkitabnya dan menemukan cincinnya di meja sebelah Alkitabnya.

Selamat mempertanggungjawabkan keselamatan yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita setiap hari, jangan pernah menunda pertobatan, karena tak dapat pulang dan tak kembali merupakan hal yang buruk. Ketika kita berusaha menemukan benda kita yang hilang pernahkah kita juga sedemikian kerasnya berusaha untuk kembali pada Allah atau sedemikian kerasnya mencari teman atau sanak saudara kita yang telah tersesat? Kita semua pernah tersesat namun telah ditemukan oleh Tuhan sehingga kita semua diberi tugas oleh Tuhan untuk mencari teman-teman kita lainnya yang masih terhilang.

Doa Penutup: Bapa di dalam sorga, terima kasih untuk firman-Mu yang sudah kami dengarkan, melalui hambaMu. Untuk itu Tuhan ajari kami untuk tetap setia dalam segala perintahMu sehingga kami tidak menjadi domba yang terhilang. Tuhan tidak lupa kami berdoa untuk seluruh jemaat Kristen juga jemaat HKBP dimanapun dalam situasi apapun, Tuhan kiranya memberikan kekuatan, kesehatan, rejeki, pekerjaan bagi yang belum dapat kerja. Pasangan bagi yang merindukan berumah tangga. Anak bagi yang merindukan anak. Kami juga memohon Tuhan untuk seluruh hambaMu yang terus menyampaikan FirmanMu, pendeta, guru huria, diakones, bibelvrow, evangelis, juga sintua berikanlah kesehatan dan segala kerinduan mereka agar dapat terus menyampaikan firmanMu kapanpun dan dimanapun. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami sudah berdoa dan mengucap syukur.

Kasih Karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus dan Cinta kasih dari Allah Bapa dan persekutuan dengan roh Kudus kiranya menyertai saudara/i sekalian hari sampai selama-lamanya. Amin.

Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S.Si Teol – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP

Pustaka Digital