Renungan Harian HKBP | 13 April 2023
Syalom Bapak/Ibu Saudara/Saudari, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi saudara-saudari yang terkasih, sebelum kita memulai aktivitas kita satu hari ini, terlebih dahulu kita di sapa Firman Tuhan, marilah kita saat teduh.
Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa, terima kasih atas penyertaanMu begitu indah di dalam hidup kami, dimana kasih setiaMu selalu baru bagi kami hingga pada saat ini Terimakasih Tuhan atas semuannya, yang selalu setia menemani kami. Engkau melindungi kami dari tadi malam hingga pada pagi hari ini, Engkau tetap setia melindungi kami agar dapat kembali beraktivitas, Tuhan jagai hati dan pikiran kami agar berjalan dan seturut akan FirmanMu. Sebentar lagi kami akan mendengarkan FirmanMu, berfirmanlah Tuhan kami sudah siap mendengarkannya. Amin.
Saudara-saudari yang terkasih Firman Tuhan sebagai penuntun hidup kita untuk memulai kegiatan kita pada pagi ini yang tertulis dalam Amsal 25 : 28 Demikian Firman Tuhan “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya”.
Saudara-saudari yang terkasih, seorang pemimpin yang baik ialah selalu memperhatikan bawahanya, diibaratkan seorang Raja yang bijaksana selalu memberikan waktu, pikiran untuk memajukan rakyatnya, sebab ia tidak pernah tertidur apabila datang musuh menghampirinya dan dia selalu siap sedia setiap waktu untuk mempertahankan kerajaannya.
Di kemajuan zaman ini kita melihat banyak orang yang tidak peduli lagi kepada sesamanya, tidak menghargai persaudaraan dan malahan dia mau membodohi saudaranya sendiri melalui tawaran-tawaran dengan cara menggandakan uang dimana seseorang ingin cepat kaya dan menghalalkan berbagai cara. Disini tidak ada lagi rasa peduli, rasa hormat bagi orang lain. Oleh sebab itulah Pengamsal mengibaratkan hidup kita seperti kota yang roboh .
Kenapa diibaratkan demikian, yaitu karena adanya sifat manusia yang tidak mengakui kelebihan orang lain. Dia selalu menganggap orang yang disekitarnya tidak tahu apa-apa, hal demikianlah yang kita rasakan di dalam kehidupan kita, sebab kita tidak mampu menguasai diri kita, sifat yang demikian adalah dimana seseorang yang tidak mau menerima perubahan maupun masukan dari orang lain, sebab dia selalu puas dengan apa yang ia lakukan. Sering juga muncul sifat iri, dengki dengan berbagai cara dilakukan supaya orang yang tinggal dengannya tidak betah tinggal bersamanya. Disini dikatakan istilah SMS (susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah) dia puas dengan menyakiti orang lain.
Saudara-saudari yang terkasih, nats ini mengingatkan kita supaya berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan, jauhkan sifat mencelakakan orang lain, tetapi hiduplah dalam terang kasih Tuhan. Ketika kita banyak menghadapi pergumulan hidup mintalah petunjuk dari Tuhan, sebab orang yang bisa mengendalikan diri disebut anak-anak terang Allah, sebaliknya orang yang berjalan dalam kegelapan hidupnya akan binasa.
Hiduplah menjadi orang yang setia kepada Tuhan, jangan menganggap diri kita bisa berjalan sendiri, mintalah kekuatan hanya dari Tuhan. Sebab setiap orang yang menerima berkat Tuhan dan mau membagikan kepada orang lain, maka Tuhan akan melimpahkan berkat kepadanya. Hidup ini adalah suatu kesempatan, jangan kita menyesal apabila Tuhan memanggil kita, kita tidak ada berbuat apa-apa, oleh sebab itu pada saat ini kendalikan diri kita dari sifat-sifat yang jahat, tetapi hiduplah dalam terang kasih Tuhan bagi sesama kita, dan dimanapun kita berada, selamat berkarya dan selamat melayani. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih ya Tuhan atas segala kebaikanMu yang selalu baru buat kami, kami bersyukur karena Engkau senantiasa memelihara hidup kami. Terimakasih Tuhan atas FirmanMu kami merasa lega karena Engkau mengingatkan kami agar kami berjalan seturut dengan FirmanMu, dan menjauhkan diri kami dari hidup kemunafikan dan dosa, bantu kami agar setia dan seturut akan FirmanMu. Terima kasih Tuhan ketika kami bergumul kuatkan kami, ketika kami jatuh topang kami, Tuhan banyak dosa yang kami lakukan ampunilah kami agar kami layak menjadi anak-anakMu. Terima kasih Tuhan. Amin.
Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa serta Persekutuan dari Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian. Amin.
Diak. Linda Siregar (Biro Zending HKBP)