Renungan Harian HKBP | 12 Juni 2023

Doa Pembuka: Terpujilah Engkau Tuhan atas hari yang baru yang masih Tuhan berikan bagi kami saat ini, sebelum memulai segala aktivitas kami, terlebih dahulu kami hendak mendengarkan firmanMu agar apapun yang akan kami lakukan semuanya seturut dengan kehendakMu, di dalam Kristus Yesus kami berdoa, amin. 


Firman Tuhan bagi kita hari ini Senin, 12 Juni 2023 tertulis di dalam Kitab Wahyu 21:4, demikian bunyinya: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."


Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Kristus, Sepanjang kita masih hidup di dunia ini, maka kita pasti akan mengalami berbagai penderitaan yang datang silih berganti, ada yang disebabkan penyakit, pergumulan bahkan dukacita karena kehilangan orang yang dikasihi. Semuanya itu pasti membuat kita menangis sebagai tanda bahwa kita sedang tidak baik-baik saja, sebagai tanda bahwa ada penderitaan yang menerpa hidup kita. Air mata menggambarkan betapa berat beban, luka dan rasa kehilangan yang sedang kita jalani, apalagi disebabkan kematian orang yang kita kasihi. Biasanya, rasa kehilangan begitu menguasai hidup kita, sehingga kita tidak hanya menangis melainkan sampai meratapi kepergian orang yang kita kasihi, seolah-olah hidup kita tidak mempunyai harapan untuk bisa tersenyum lagi. Memang, banyak orang yang tidak dapat bangkit dari duka atas kehilangan orang yang dikasihinya, sehingga benar-benar membutuhkan penghiburan, penguatan dari orang lain. Firman Tuhan hari ini merupakan salah satu ayat yang sering dipakai untuk memberikan penghiburan dan penguatan bagi orang yanng sedang berduka: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Jemaat yang dikasihi Kristus, Firman Tuhan hari ini adalah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Yesus telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. Dan kitab Wahyu ini, ketika itu ditujukan kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia. Mereka mengalami penganiayaan dari kaisar, yang sangat anti terhadap pengikut Kristus. Penganiayaan ini menyebabkan banyak kesakitan bahkan dukacita. Untuk menghibur dan menguatkan iman mereka agar tetap setia sampai pada akhir hidupnya, agar menerima mahkota kehidupan (Wahyu 2:10). Firman Tuhan juga mau meyakinkan kita bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita bahkan di saat terpedih sekalipun. Dia pasti datang dan akan menghapus segala air mata, maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis atau dukacita sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu. Penguasa dunia ini tidak dapat lagi menyakiti umat yang dikasihi Tuhan, melainkan Tuhanlah yang berkuasa dan mengganti dukacita menjadi sukacita, ratap tangis menjadi nyanyian sorak sorai. 

Jemaat yang dikasihi Kristus, marilah kita mengingat penyertaan Tuhan di sepanjang hidup kita, tetap berharap pada kasihNya dan yakinlah bahwa hidup kita tidak akan pernah berakhir pada penderitaan melainkan sukacita dan damai yang dari Allah saja, Amin.

Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas firmanMu yang menguatkan kami semua agar tetap setia dan  bertahan di dalam iman percaya kami hanya padaMu saja walau penderitaan menerpa hidup yang membuat kami menangis bahkan meratap, karena kami percaya bahwa hidup kami tidak akan berakhir pada ratap tangis melainkan Engkaulah ya Tuhan yang akan menghapus air mata dan menggantikannya dengan sukacita. Oleh sebab itu ya Tuhan, biarlah hidup kami tetap berharap dan bergantung padaMu saja sampai pada akhir hidup kami, dalam Kristus Yesus kami berdoa, Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai saudara/i sekalian, Amin.

Pdt. Emilda Sibarani, S.Th- Melayani di Biro Sending HKBP 

Pustaka Digital