Renungan Harian HKBP | 11 Oktober 2023

 

BALAS DENDAM, BOLEHKAH ?


Syalom! Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, sebelum memulai aktivitas kita hari ini, marilah kita terlebih dahulu mendengarkan Firman Tuhan, Kita berdoa!

Doa Pembuka: Ya Allah Bapa kami yang bertahta di surga, Allah yang kami sembah di dalam Kristus Yesus Tuhan kami. Kami mengucap syukur untuk kasih karunia yang senantiasa Tuhan berikan di dalam kehidupan kami, terlebih untuk anugerah kesehatan yang masih boleh kami rasakan. Sebentar kami hendak mendengarkan FirmanMu ya Tuhan, berkatilah hati dan pikiran kami, agar FirmanMu boleh tumbuh dan berakar di dalam kehidupan kami, dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.

Renungan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan bagi kita hari ini ditetapkan dalam Kitab Amsal 20 : 22. Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan, " nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau

Bapak-ibu yang dikasihi Tuhan, Amsal Salomo ini mengajak kita untuk mulai berani mempertanggungjawabkan perintah Tuhan untuk memelihara hati. Beberapa pelajaran kehidupan dapat di ambil :

Kita tidak boleh membalas dendam pada diri kita sendiri 

Yang di maksudkan disini adalah menyenangkan diri dengan pemikiran untuk membalaskan dendam. Memenuhi diri dengan nafsu amarah dan merancangkan hal-hal buruk untuk membalaskan dendam. Padahal, hal tersebut tidak menguntungkan dan malah merugikan diri kita sendiri. 

Serahkan diri pada Tuhan, dan menyerahkan Kepada-Nya untuk membela perkara kita, mempertahankan hak kita, dan memperhitungkan orang-orang yang telah melakukan kesalahan kepada kita dengan cara dan cara yang dianggap sepadan pada waktu-Nya. 

Jangankan kalah, imbang pun ga mau.

Anggar, prinsip orang yang tidak mau kalah. Terlebih lagi, kalimat ini juga sering digunakan untuk mengungkapkan suasana hati yang panas oleh adanya tindakan tidak menyenangkan dari orang lain kepada dirinya. Sadar pun tidak sadar, meski kalimat ini tidak terucap dari bibir kita, tapi ternyata, justru kita kerap melakukannya dalam tingkah laku sebagai respon saat tindakan tidak menyenangkan itu datang pada diri kita. Inilah mengapa dalam Firman Tuhan hari ini, kita diajarkan kembali untuk berani bertanggungjawab akan Perintah Tuhan untuk menjaga hati kita. Amsal ini mengajarkan bagi kita, ternyata, sebagai orang percaya, kita diberi hikmat untuk boleh bijak dalam menyikapi tindakan yang tidak menyenangkan tersebut. Mengalah, bukan berarti kalah. Orang bijak lebih baik mundur selangkah, untuk maju berlangkah-langkah. Bukan justru mempersulit diri dengan membiarkan hati ini dikuasi dengan nafsu untuk membalaskan dendam.

Bapak-ibu dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, sering kali kita memilih untuk merebut hak Tuhan didalam setiap bagian kehidupan kita. Salah satu hak Tuhan yang kerap sekali kita rebut ialah hak untuk membalaskan. Inilah yang juga ingin diingatkan kembali oleh salomo bagi kita hari ini. Janganlah kiranya kita mengulang kesalahan dengan merebut hak Tuhan didalam  kehidupan kita. Dalam Roma 12:19 dikatakan, ...Pembalasan itu adalah HakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan, Firman Tuhan.” Sekali-kali pun tidak ada kesempatan bagi kita untuk menjadi seorang yang membalaskan kejahatan. Sesakit dan seberapapun besarnya luka yang diberikan orang lain kepada kita, Tuhan hanya memerintahkan kita untuk mengasihi dan mendoakan mereka agar pertobatan ada pada diri mereka. Hal ini juga dituliskan dalam injil Matius 5:44 Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Maka dari itu, jika saat ini diri kita sudah terlanjur masuk dalam rancangan pembalas, ingatlah! Bahwa pembalasan itu adalah milik Tuhan, kita tidak diperkenankan untuk melakukannya. 

Bapak/ibu dan saudara-saudari sekalian, sesulit itu kah hati kita memaafkan?

Lalu bagaimana dengan kemurahan hati Allah pada dirimu, dengan begitu lembutnya, Allah memaafkan semua kesalahanmu, tidakkah mudah juga bagimu untuk melakukan hal serupa?

Marilah kita merenungkan sejenak, sudahkah kita bersih dari nafsu pembalasan? Dan bersih dari tindakan yang merebut Hak Tuhan?

Kiranya Tuhan kita, Yesus Kristus Senantiasa memampukan kita dan menyertai kita dalam menjalani kehidupan. Amin.

Doa Penutup: Ya Allah Tuhan kami yang bertahta di Surga. Kami bersyukur untuk semua anugerah yang telah Engkau berikan di dalam kehidupan kami. Sehingga kami boleh merasakan napas kehidupan dan kesehatan hari ini. Kami bersyukur masih boleh mendengarkan FirmanMu yang mengingatkan kami untuk lebih menguasai diri dengan tidak mencemari diri kami dengan nafsu untuk membalaskan perbuatan jahat.  Melainkan, Engkau mengajari kami untuk membalaskan perbuatan jahat dengan memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka, agar kami menjadi pelaku Kasih-Mu didunia ini. Sertailah kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami boleh mengaplikasinkan Firman-Mu didalam kehidupan kami. Sertai juga aktifitas kami hari ini ya Tuhan, dan bimbing kami untuk tetap berada dalam naungan Kasih-Mu. Syukur bagi-Mu ya Tuhan, di dalam Kristus Yesus, kami berdoa. Amin.

Kasih Karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kita. Amin. 


C.Pdt. Lamhot D.L Sitompul, S.Th- Melayani di Biro Ibadah Musik HKBP

Pustaka Digital