Praeses Pdt. Hasudungan Manalu Melayani di HKBP Barat Indah Turut Sambut Warga Jemaat Baru
Praeses HKBP Distrik II Silindung Pdt. Hasudungan Manalu, STh berkunjung serta melayani ibadah minggu di HKBP Barat Indah Resort Tarutung Kota, Minggu (18/6/2023), HKBP Barat Indah berada di Pegunungan Bukit Barisan komplek Perumahan Barat Indah dan Perumahan Sarulla Operation Ltd (SOL) Desa Hutabarat Partali julu. Pada saat kunjungan Praeses tersebut disela-sela acara ibadah Minggu, Penatua HKBP Barat Indah memperkenalkan satu keluarga Martinus Sinaga. MT beserta Istri Shinta Sonia br. Gultom yang tinggal di Perumahan SOL untuk diterima menjadi warga jemaat baru di HKBP Barat Indah.
Setiap Minggu warga jemaat beragama Kristen yang bertempat tinggal di Perumahan SOL memilih mengikuti kebaktian Minggu di HKBP Barat Indah dan di GPDI Barat Indah terlebih dari kalangan Anak Sekolah Minggu. Disampaikan Pimpinan Jemat HKBP Barat Indah St. Julius M. Nababan, hingga saat ini jumlah warga jemaat yang tinggal di Perumahan SOL yang menjadi warga jemaat HKBP Barat Indah Lima Kepala Keluarga.
Ibadah Minggu dilayani St. Tohona Sipahutar sebagai liturgis dan Pdt. Hasudungan Manalu sebagai Pemberita Firman. Praeses Pdt. Hasudungan Manalu dalam khotbahnya dari 2 Musa 19: 1-8 tentang kasih setia Allah kepada umatNya. Mengawali khotbahnya Praeses Pdt. Hasudungan membacakan syair lagu Batak yang sedang populer saat ini berjudul “Sapala Naung Hupillit” “Songon i ma naboi hutangkup di barita na uli sian 2 Musa 19: 1-8 I ma taringot harohaon ni Debata Jahowa maradophon Halak Israel”, sebut Pdt. Hasudungan Manalu menjelaskan khotbahnya.
Pdt. Hasudungan menjelaskan, selama empat ratus tiga puluh tahun Bangsa Israel hidup dalam perbudakan di Mesir sama seperti anak ayam yang tidak memiliki induk, tidak ada tempat mengadu, seperti tandiang na hapuloan artinya tidak satupun bangsa yang perduli kepada Bangsa Israel dengan segala penderitaannya. Selama empat ratus tiga puluh tahun semua bangsa-bangsa tidak menganggap Bangsa Israel. Pdt. Hasudungan menyampaikan, saat Allah berfirman yang disampaikan kepada Musa mengatakan, Ahu do Debatamu hamu do bangsoKu, idama marhitehite tangan nagogo paruaronKu hamu sian parhatobanon i, dungi togihononHu ma hamu jala lehononHu ma tu hamu tano habaoran ni susu dohot situak niloba. Sejak saat itu Bangsa Israel beroleh semangat baru untuk melanjutkan kehidupan mereka.
Sejak saat itu juga penyertaan Tuhan luar biasa kepada Bangsa Israel dengan menyediakan tempat berkemah dan Allah selalu hadir dan berbicara kepada mereka. Selama empat puluh tahun bangsa Israel di perjalanan selalu singgah dan berkemah untuk mendengarkan suara Allah menguatkan hati dan kepercayaan mereka kepada Allah supaya ketika menghadapi tantangan tidak goyah.
Praeses Hasudungan menerangkan tentang kemah persinggahan masa kini adalah disetiap ibadah Minggu dan ibadah-ibadah lainnya, disitu tempat kita berkemah dan tempat dimana Tuhan berbicara kepada kita untuk mengingatkan tentang kasihNya dan kemahakuasaanNya dan juga untuk mengingatkan kita apa saja yang harus kita lakukan. Allah perlu selalu mengingatkan dan mengevaluasi kita, karena sama seperti ibarat ranting yang mudah patah dan ibarat kaca yang mudah pecah. Praeses mengajak warga jemaat sama-sama membaca kitab Efesus 1 : 3-5 tentang bagaimana kita saat ini di hadapan Allah. Di dalam Kristus kita juga adalah umat orang-orang yang dipilih dan ditentukan Allah untuk menerima karunia Tuhan baik selama hidup di dunia pun setelah kita nanti tidak lagi berada di dunia ini. (P. Sam – B’TIK).